Eksplorasi Talenta Luar Biasa Musisi Musik Jazz

Eksplorasi Talenta Luar Biasa Musisi Musik Jazz – Musisi musik jazz telah menjadi pilar utama dalam dunia musik, memperkaya dan menginspirasi pendengar dengan keahlian dan kreativitas mereka. Dikenal dengan improvisasi yang mendalam dan ekspresi yang kuat, musisi jazz membawa warna dan kehidupan ke dalam genre musik yang khas ini. Artikel ini akan menggali lebih dalam tentang musisi musik jazz, menyoroti bakat-bakat luar biasa yang telah membentuk dan mempengaruhi perkembangan genre ini.

Keunikan Musisi Musik Jazz

Musisi musik jazz dikenal dengan kemampuan mereka untuk berimprovisasi dan berkolaborasi dengan pemain lain dalam sebuah band. Mereka memiliki kepekaan yang tinggi terhadap harmoni, ritme, dan struktur musik, serta keberanian untuk mengeksplorasi dan bereksperimen dengan berbagai gaya dan teknik. Kemampuan mereka untuk mengekspresikan emosi dan ide-ide mereka melalui instrumen mereka membuat mereka menjadi pusat perhatian dalam dunia musik.

Eksplorasi Talenta Luar Biasa Musisi Musik Jazz

Jenis-Jenis Musisi Jazz

Dalam dunia musik jazz, terdapat berbagai jenis musisi dengan keahlian dan gaya bermain yang berbeda-beda. Ada pianis jazz seperti Thelonious Monk dan Herbie Hancock yang dikenal dengan kepiawaian mereka dalam menciptakan harmoni yang kompleks dan mengalun. Ada juga pemain saksofon seperti Charlie Parker dan John Coltrane yang telah meninggalkan warisan yang tak terlupakan melalui penampilan improvisasi mereka yang brilian. Selain itu, terdapat pula pemain gitar jazz seperti Django Reinhardt dan Pat Metheny yang telah membawa inovasi baru dalam penggunaan gitar dalam konteks musik jazz.

Pengaruh Musisi Jazz

Musisi jazz telah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan dan evolusi musik jazz serta genre musik lainnya. Mereka telah menjadi sumber inspirasi bagi generasi musisi selanjutnya dan terus mempengaruhi arah dan tren dalam dunia musik. Melalui rekaman-rekaman mereka yang ikonik dan penampilan langsung yang memukau, musisi jazz telah membawa genre ini ke tingkat keunggulan yang baru.

Pendekatan Pribadi dalam Musik Jazz

Salah satu hal yang membedakan musisi musik jazz adalah pendekatan pribadi mereka terhadap musik. Setiap musisi memiliki gaya bermain yang unik dan ciri khas yang membedakan mereka dari yang lain. Mereka membawa pengalaman hidup dan emosi mereka ke dalam musik mereka, menciptakan koneksi yang mendalam dengan pendengar melalui suara dan improvisasi mereka.

Musisi musik jazz adalah pahlawan tak terbantahkan dalam dunia musik, memperkaya dan memperindah hidup kita melalui musik yang mereka ciptakan. Dengan bakat dan dedikasi mereka yang luar biasa, mereka telah membentuk dan memengaruhi perkembangan musik jazz serta memperluas cakrawala musik secara keseluruhan. Jika Anda mencari pengalaman mendengar yang mendalam dan menginspirasi, jangan ragu untuk menjelajahi karya-karya dari musisi musik jazz yang luar biasa ini.

Eksplorasi Ritme yang Menggelora dalam Musik Acid Jazz

Eksplorasi Ritme yang Menggelora dalam Musik Acid Jazz – Musik Acid Jazz telah menjadi sorotan dalam dunia musik, menggabungkan elemen-elemen jazz yang khas dengan ritme yang menggugah dari funk dan soul. Dikenal dengan energi yang menggelora dan improvisasi yang berani, musik ini memikat pendengarnya dengan keunikan dan keberaniannya. Artikel ini akan membahas asal-usul, karakteristik, dan daya tarik musik Acid Jazz, serta mengulas beberapa musisi yang telah membentuk dan mempengaruhi genre ini.

Asal-Usul dan Perkembangan

Musik Acid Jazz muncul pada awal 1980-an sebagai perpaduan antara jazz tradisional dengan elemen-elemen modern seperti funk, soul, hip-hop, dan dance. Genre ini berkembang pesat di klub-klub malam di Inggris, terutama di London, dan segera menyebar ke seluruh dunia. Acid Jazz menawarkan pendekatan yang segar dan inovatif terhadap jazz, menarik minat para pendengar yang mencari sesuatu yang berbeda dan menggairahkan.

Eksplorasi Ritme yang Menggelora dalam Musik Acid Jazz

Ciri Khas Musik Acid Jazz

Salah satu ciri khas utama dari musik Acid Jazz adalah perpaduan antara ritme yang menggugah dari funk dan soul dengan improvisasi yang khas dari jazz. Musik ini seringkali memiliki beat yang kuat dan menarik, yang seringkali disertai dengan loop dan sampling yang menarik perhatian. Instrumen-instrumen seperti saksofon, trompet, keyboard, dan gitar sering digunakan untuk menciptakan suasana yang funky dan eksperimental.

Daya Tarik Musik Acid Jazz

Musik Acid Jazz memiliki daya tarik yang kuat bagi pendengarnya. Dengan energi yang menggelora dan ritme yang menggugah, musik ini mengundang pendengarnya untuk bergerak dan menari. Improvisasi yang berani dan eksperimental juga membuat setiap penampilan menjadi unik dan menarik. Selain itu, musik Acid Jazz juga menawarkan kombinasi yang menarik antara keasyikan dan refleksi, menciptakan pengalaman mendengar yang mendalam dan memuaskan.

Musisi yang Memengaruhi Musik Acid Jazz

Beberapa musisi yang telah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan dan pengaruh musik Acid Jazz termasuk Jamiroquai, Brand New Heavies, dan Incognito. Grup-grup ini telah membawa genre ini ke tingkat popularitas yang baru dan terus menginspirasi generasi baru musisi untuk mengeksplorasi potensi musik Acid Jazz lebih lanjut.

Musik Acid Jazz adalah perpaduan yang menggoda antara keasyikan jazz dengan ritme yang menggugah dari funk dan soul. Dengan improvisasi yang berani dan eksperimental, musik ini menawarkan pengalaman mendengar yang unik dan memikat. Jika Anda mencari sesuatu yang berbeda namun mengasyikkan dalam dunia musik, jangan ragu untuk menjelajahi keindahan dan keberanian dari musik Acid Jazz yang menarik ini.

Menggabungkan Keberagaman dalam Musik Fusion Jazz

Menggabungkan Keberagaman dalam Musik Fusion Jazz – Musik Fusion Jazz muncul sebagai perpaduan yang menarik antara berbagai genre musik, menciptakan suasana yang mengasyikkan dan memikat bagi pendengarnya. Dengan menggabungkan elemen-elemen jazz dengan rock, funk, blues, dan genre lainnya, musik ini menghasilkan kombinasi yang segar dan inovatif. Artikel ini akan membahas asal-usul, karakteristik, dan pesona musik Fusion Jazz, serta mengenalkan beberapa musisi terkenal yang telah memperkaya dan mempengaruhi genre ini.

Asal-Usul dan Perkembangan

Musik Fusion Jazz mulai muncul pada akhir 1960-an dan mencapai puncak popularitasnya pada 1970-an. Gerakan ini dipimpin oleh musisi-musisi seperti Miles Davis, Herbie Hancock, dan Chick Corea, yang menciptakan suara baru yang memadukan improvisasi jazz dengan elemen-elemen dari genre musik lain. Musik Fusion Jazz memberikan ruang bagi eksperimen yang kreatif dan menghadirkan pendekatan yang segar terhadap jazz tradisional.

Menggabungkan Keberagaman dalam Musik Fusion Jazz

Ciri Khas Musik Fusion Jazz

Salah satu ciri khas utama dari musik Fusion Jazz adalah keberagaman dalam pengaruh dan penggunaan instrumen. Dengan menggabungkan elemen-elemen dari berbagai genre musik, seperti ritme yang kuat dari rock, groove yang dansabel dari funk, dan ekspresi yang mendalam dari blues, musik ini menciptakan suara yang unik dan mengagumkan. Improvisasi tetap menjadi elemen kunci dalam musik Fusion Jazz, memberikan kebebasan bagi musisi untuk mengeksplorasi ide-ide baru dan menciptakan pengalaman mendengar yang menarik.

Pesona Musik Fusion Jazz

Musik Fusion Jazz menawarkan pengalaman mendengar yang dinamis dan memikat bagi pendengarnya. Dengan perpaduan yang harmonis antara berbagai genre musik, musik ini cocok untuk berbagai kesempatan, mulai dari konser panggung hingga latar belakang yang menyenangkan untuk acara sosial. Kebebasan improvisasi yang ditawarkan oleh musik Fusion Jazz juga menjadikannya sebagai pilihan yang menarik bagi para musisi yang ingin mengeksplorasi kreativitas mereka.

Musisi Terkenal dalam Musik Fusion Jazz

Beberapa musisi terkenal yang telah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan dan pengaruh musik Fusion Jazz termasuk Miles Davis, yang album-album seperti “Bitches Brew” dan “In a Silent Way” mengubah wajah jazz modern, Herbie Hancock dengan eksplorasinya yang inovatif dalam album “Head Hunters”, dan Chick Corea dengan permainan keyboardnya yang brilian dan penggabungan yang cemerlang antara jazz dan elemen-elemen lainnya.

Musik Fusion Jazz adalah perpaduan yang memikat antara berbagai genre musik, menciptakan suasana yang segar dan mengasyikkan bagi pendengarnya. Dengan improvisasi yang bebas dan pengaruh yang beragam, musik ini memperkaya dan memperluas cakrawala jazz modern. Jika Anda mencari pengalaman musik yang dinamis dan inovatif, jangan ragu untuk menjelajahi keindahan dan keberagaman musik Fusion Jazz yang menarik ini.

Menikmati Ketenangan dan Keindahan dalam Musik Smooth Jazz

Menikmati Ketenangan dan Keindahan dalam Musik Smooth Jazz – Musik Smooth Jazz telah menjadi pilihan favorit bagi para pendengar yang menginginkan kombinasi yang sempurna antara kehangatan melodi dan sentuhan yang menenangkan. Dengan harmoni yang lembut dan ritme yang mengalir dengan lancar, musik ini membawa kita dalam perjalanan santai yang memanjakan telinga. Artikel ini akan mengungkap asal-usul, karakteristik, dan pesona musik Smooth Jazz, serta mengenalkan beberapa musisi terkenal yang telah membentuk dan mempengaruhi genre ini.

Asal-Usul dan Perkembangan

Musik Smooth Jazz muncul pada akhir 1970-an dan awal 1980-an sebagai perpanjangan dari jazz fusion, dengan menambahkan sentuhan soul, pop, dan R&B ke dalam struktur musik jazz tradisional. Genre ini berkembang pesat di kalangan pendengar yang mencari musik yang menenangkan namun tetap mengasyikkan. Musisi seperti Grover Washington Jr., George Benson, dan Kenny G. adalah beberapa dari mereka yang membawa genre ini ke tingkat popularitas yang baru.

Menikmati Ketenangan dan Keindahan dalam Musik Smooth Jazz

Ciri Khas Musik Smooth Jazz

Salah satu ciri khas utama dari musik Smooth Jazz adalah kelembutan dan kelancaran suaranya. Melodi-melodi yang mengalir dengan lembut disertai dengan harmoni yang hangat dan ritme yang santai. Instrumen-instrumen seperti saksofon, gitar, dan keyboard sering digunakan untuk menciptakan suasana yang tenang dan menenangkan. Musik ini sering kali juga ditandai dengan improvisasi yang terkendali, menambahkan sentuhan spontanitas yang menyegarkan.

Pesona Musik Smooth Jazz

Musik Smooth Jazz memiliki daya tarik yang universal bagi pendengarnya. Dengan melodi yang memanjakan telinga dan ritme yang mengalir dengan lancar, musik ini cocok untuk berbagai kesempatan, mulai dari santai di rumah hingga pesta santai bersama teman-teman. Sentuhan soul dan pop dalam genre ini juga membuatnya mudah diterima oleh berbagai lapisan masyarakat, menjadikannya sebagai pilihan musik yang populer di seluruh dunia.

Musisi Terkenal dalam Musik Smooth Jazz

Beberapa musisi terkenal yang telah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan dan popularitas musik Smooth Jazz termasuk Grover Washington Jr., yang dijuluki sebagai “Pahlawan Smooth Jazz” berkat hits seperti “Just the Two of Us”, George Benson dengan permainan gitar khasnya yang mengagumkan, dan Kenny G. dengan gaya saksofon yang melengking dan indah.

Musik Smooth Jazz adalah kombinasi yang sempurna antara kelembutan, kehangatan, dan keasyikan. Dengan melodi yang mengalir dengan lancar dan ritme yang menenangkan, musik ini memanjakan telinga dan memeluk jiwa. Jika Anda mencari pengalaman musik yang santai namun tetap memikat, jangan ragu untuk menjelajahi keindahan musik Smooth Jazz yang mempesona ini.

Pesona Musik Free Jazz, Improvisasi Tanpa Batas

Pesona Musik Free Jazz, Improvisasi Tanpa Batas – Musik Free Jazz menandai titik balik dalam evolusi genre jazz, membawa pendengarnya ke perjalanan improvisasi yang bebas dan eksperimental. Dengan penekanan yang kuat pada spontanitas dan kreativitas, musik ini menghadirkan pengalaman mendengar yang unik dan memikat bagi para pencinta musik. Artikel ini akan membahas asal-usul, karakteristik, dan daya tarik musik Free Jazz, serta mengulas beberapa musisi yang membentuk dan mempengaruhi genre ini.

Asal-Usul dan Perkembangan

Musik Free Jazz muncul pada akhir 1950-an dan awal 1960-an sebagai reaksi terhadap batasan-batasan struktural dari jazz konvensional. Para musisi seperti Ornette Coleman, John Coltrane, dan Cecil Taylor memimpin gerakan ini, menciptakan ruang bagi improvisasi yang lebih bebas dan ekspresif. Dengan menghilangkan batasan-batasan harmoni dan ritme, musik Free Jazz memberikan kebebasan artistik yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Pesona Musik Free Jazz, Improvisasi Tanpa Batas

Karakteristik Musik Free Jazz

Salah satu ciri khas utama dari musik Free Jazz adalah improvisasi yang tanpa batas. Musisi diberi kebebasan untuk mengeksplorasi suara-suaranya sendiri tanpa terikat pada struktur musik yang kaku. Hal ini menciptakan pengalaman mendengar yang penuh kejutan dan dinamis, di mana setiap penampilan bisa berbeda dari yang sebelumnya. Selain itu, musik Free Jazz juga sering kali mencakup penggunaan teknik ekstrem seperti extended techniques dan noise, menambahkan dimensi eksperimental yang lebih dalam.

Daya Tarik Musik Free Jazz

Musik Free Jazz menarik bagi pendengar yang mencari pengalaman musik yang inovatif dan berani. Dengan menciptakan ruang untuk eksplorasi artistik yang tak terbatas, musik ini mengundang pendengarnya untuk terlibat dalam proses kreatif secara langsung. Sementara bagi musisi, musik Free Jazz merupakan platform untuk mengeksplorasi ide-ide baru dan mengekspresikan diri dengan cara yang bebas dan tanpa hambatan.

Musisi yang Memengaruhi Musik Free Jazz

Beberapa musisi yang telah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan dan pengaruh musik Free Jazz termasuk Ornette Coleman dengan albumnya yang revolusioner “The Shape of Jazz to Come”, John Coltrane dengan eksplorasi spiritualnya dalam album “A Love Supreme”, dan Cecil Taylor dengan pendekatannya yang eksperimental dan radikal terhadap improvisasi.

Musik Free Jazz mewakili titik puncak dari kebebasan artistik dalam genre jazz. Dengan menghilangkan batasan-batasan tradisional, musik ini memberikan ruang bagi improvisasi yang kreatif dan spontan, menciptakan pengalaman mendengar yang tak tertandingi. Jika Anda mencari petualangan musik yang inovatif dan eksperimental, jangan ragu untuk menjelajahi dunia musik Free Jazz yang menarik dan menginspirasi.

Kekuatan Melodi dan Keunikan Musik Ragtime

Kekuatan Melodi dan Keunikan Musik Ragtime – Musik Ragtime adalah genre musik yang kaya akan sejarah dan memiliki daya tarik yang abadi bagi para pecinta musik. Dikenal dengan ritme yang bergaya dan melodi yang riang, musik ini telah menginspirasi banyak musisi dan mendapat tempat khusus dalam sejarah musik Amerika. Artikel ini akan menjelaskan asal-usul, ciri khas, dan daya tarik musik Ragtime, serta mengungkapkan beberapa komposer dan musisi Ragtime yang terkenal.

Asal-Usul dan Perkembangan

Musik Ragtime muncul pada akhir abad ke-19 di Amerika Serikat, khususnya di wilayah-wilayah seperti Missouri dan Louisiana. Musik ini dipengaruhi oleh berbagai elemen budaya, termasuk musik Afrika-Amerika, musik Eropa, dan musik Karibia. Ragtime mulai populer pada awal abad ke-20, dengan lagu-lagu seperti “Maple Leaf Rag” karya Scott Joplin menjadi hit besar.

Kekuatan Melodi dan Keunikan Musik Ragtime

Ciri Khas Musik Ragtime

Salah satu ciri khas utama dari musik Ragtime adalah penggunaan ritme ragged atau terpotong-potong yang memberikan irama yang unik dan menghibur. Melodi-melodi yang ceria dan seringkali kompleks ditampilkan dengan gaya yang mengasyikkan, seringkali dengan sentuhan improvisasi yang menarik. Musik Ragtime juga dikenal dengan struktur musiknya yang terdiri dari beberapa bagian yang berbeda, yang seringkali memunculkan perasaan kegembiraan dan keceriaan.

Daya Tarik Musik Ragtime

Musik Ragtime memiliki daya tarik yang kuat bagi pendengar dari berbagai latar belakang. Ritme yang enerjik dan melodi yang menghanyutkan membuatnya menjadi pilihan yang populer untuk hiburan dan rekreasi. Musik ini juga memiliki kemampuan untuk menyeimbangkan keceriaan dengan kesedihan, menciptakan pengalaman mendengar yang mendalam dan memuaskan bagi pendengarnya.

Komposer dan Musisi Ragtime Terkenal

Beberapa komposer dan musisi Ragtime yang terkenal termasuk Scott Joplin, yang dijuluki “Raja Ragtime” karena kontribusinya yang besar terhadap genre ini. Selain itu, ada juga komposer seperti James Scott, Jelly Roll Morton, dan Eubie Blake yang membuat karya-karya Ragtime yang berpengaruh dan abadi.

Musik Ragtime adalah bagian penting dari warisan budaya Amerika Serikat yang terus memikat pendengarnya hingga saat ini. Dengan ritme yang mengasyikkan, melodi yang menggugah, dan keceriaan yang tak tertandingi, musik ini memiliki daya tarik yang abadi. Jika Anda mencari pengalaman musik yang riang dan memikat, jangan ragu untuk menjelajahi keindahan dan keunikan musik Ragtime.

Keajaiban Musik Bebop, Improvisasi yang Revolusioner

Keajaiban Musik Bebop, Improvisasi yang Revolusioner – Musik Bebop, sebuah genre jazz yang inovatif dan revolusioner, telah mengubah lanskap musik dunia sejak munculnya pada tahun 1940-an. Dikenal dengan improvisasi yang kompleks, ritme yang cepat, dan harmoni yang menantang, musik ini telah menjadi inspirasi bagi generasi musisi dan terus memukau pendengar dengan kekayaan ekspresinya. Artikel ini akan menelusuri sejarah, ciri khas, dan dampak musik Bebop, serta menyoroti beberapa musisi terkenal yang telah mempersembahkan karya-karya luar biasa dalam genre ini.

Sejarah dan Perkembangan

Musik Bebop muncul sebagai reaksi terhadap swing yang dominan pada era 1930-an dan 1940-an. Dipelopori oleh musisi seperti Charlie Parker, Dizzy Gillespie, Thelonious Monk, dan Bud Powell, musik ini mengeksplorasi improvisasi dengan lebih dalam dan kompleks, menantang aturan-aturan konvensional dari musik jazz sebelumnya. Bebop membawa jazz ke tingkat baru dalam hal kompleksitas dan kecepatan, memberikan kebebasan ekspresi kepada para musisi.

Keajaiban Musik Bebop, Improvisasi yang Revolusioner

Ciri Khas Musik Bebop

Salah satu ciri khas utama dari musik Bebop adalah improvisasi yang revolusioner. Musisi Bebop sering kali menggunakan skala dan akord yang rumit, mengeksplorasi perubahan cepat kunci dan ritme yang kompleks. Hal ini menciptakan pengalaman mendengar yang menarik, di mana pendengar diundang untuk terlibat dalam perjalanan musik yang spontan dan penuh gairah. Selain itu, musik Bebop juga dikenal dengan tempo yang cepat dan kompleksitas harmoninya, menantang keterampilan dan kreativitas para musisi.

Dampak Musik Bebop

Musik Bebop memiliki dampak yang luas dalam dunia musik jazz dan beyond. Di satu sisi, musik ini memberikan platform bagi para musisi untuk mengekspresikan kreativitas dan bakat mereka dengan lebih bebas. Di sisi lain, Bebop telah mengilhami perkembangan genre musik lainnya, termasuk rock dan musik avant-garde. Warisan musik Bebop tetap hidup dalam karya-karya musisi modern, yang terus menghormati dan mengeksplorasi warisan revolusioner ini.

Musisi Terkenal dalam Musik Bebop

Beberapa musisi terkenal yang telah mengukir namanya dalam sejarah musik Bebop termasuk Charlie Parker, Dizzy Gillespie, Thelonious Monk, Bud Powell, serta Max Roach. Mereka tidak hanya diakui sebagai inovator dalam genre ini, tetapi juga sebagai tokoh ikonik dalam sejarah musik jazz secara keseluruhan.

Musik Bebop adalah ekspresi musik yang revolusioner dan menarik, yang terus memikat pendengar dengan improvisasinya yang kompleks dan kecepatan yang menggetarkan. Dengan warisan yang kaya dan inspiratif, musik ini tetap menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah musik jazz. Jika Anda mencari pengalaman mendengar yang menggugah dan memikat, jangan ragu untuk menjelajahi keindahan musik Bebop yang tak tertandingi.

Kehebatan Musik Big Band dan Harmoninya yang Megah

Kehebatan Musik Big Band dan Harmoninya yang Megah – Musik Big Band telah menjadi salah satu fenomena terbesar dalam sejarah musik. Dikenal dengan formasi besar yang terdiri dari brass, woodwind, dan rhythm sections, musik ini memancarkan kekuatan, kehangatan, dan kegembiraan yang tak tertandingi. Artikel ini akan membahas sejarah, ciri khas, dan daya tarik musik Big Band, serta mengulas beberapa orkestra terkenal yang membawa genre ini ke puncak kejayaannya.

Sejarah dan Perkembangan

Musik Big Band muncul pada era 1920-an dan mencapai puncak popularitasnya pada era swing 1930-an dan 1940-an. Para pemimpin orkestra seperti Count Basie, Duke Ellington, dan Glenn Miller memainkan peran penting dalam mengembangkan genre ini. Musik Big Band menjadi simbol dari semangat dan optimisme pada masa Depresi Besar dan Perang Dunia II, menyediakan hiburan bagi jutaan orang di seluruh dunia.

Kehebatan Musik Big Band dan Harmoninya yang Megah

Ciri Khas Musik Big Band

Salah satu ciri khas musik Big Band adalah kesatuan yang harmonis antara berbagai instrumen. Brass section, yang terdiri dari trompet, trombon, dan saksofon, memberikan kekuatan dan kehangatan pada musik, sementara woodwind section menambahkan nuansa yang halus dan melodis. Rhythm section, yang terdiri dari piano, bass, dan drum, memberikan dasar ritmis yang kokoh. Kombinasi dari semua ini menciptakan suara yang megah dan memukau.

Daya Tarik Musik Big Band

Musik Big Band memiliki daya tarik yang universal yang mampu menarik pendengar dari berbagai latar belakang. Dengan ritme yang menggugah, melodi yang menawan, dan improvisasi yang memikat, musik ini membangkitkan emosi dan memicu dorongan untuk berdansa. Konser-konser Big Band sering kali menjadi pengalaman yang menggetarkan, di mana energi yang tak tertahankan memenuhi ruangan dan membangkitkan semangat yang positif.

Orkestra Terkenal

Beberapa orkestra Big Band terkenal yang telah mencatat sejarah dalam genre ini termasuk Count Basie Orchestra, Duke Ellington Orchestra, Glenn Miller Orchestra, dan Benny Goodman Orchestra. Para pemimpin orkestra ini tidak hanya dihormati sebagai pemimpin musik, tetapi juga sebagai tokoh ikonik dalam sejarah musik.

Musik Big Band adalah warisan budaya yang berharga yang terus memikat pendengar di seluruh dunia. Dengan harmoni yang megah, ritme yang menggugah, dan energi yang tak tertandingi, musik ini memiliki daya tarik yang abadi. Jika Anda mencari pengalaman musik yang memukau dan menggetarkan, jangan ragu untuk menjelajahi keindahan musik Big Band yang tak tertandingi.

Musik New Orleans Jazz, Legenda dalam Sorotan

Musik New Orleans Jazz, Legenda dalam Sorotan – Musik New Orleans Jazz memiliki daya tarik yang tak tertandingi dalam panorama musik dunia. Merupakan cikal bakal dari genre jazz modern, musik ini menghidupkan kembali semangat dan warisan budaya dari kota yang bersemangat, New Orleans. Dengan akarnya yang dalam dalam sejarah Amerika Serikat, musik ini terus memukau pendengarnya dengan irama yang menggugah jiwa dan improvisasi yang memikat. Artikel ini akan menjelajahi asal-usul, ciri khas, dan keindahan musik New Orleans Jazz, serta tempat-tempat di mana Anda dapat menikmatinya secara langsung.

Asal-Usul dan Sejarah

New Orleans, kota yang dikenal dengan keragaman budayanya, telah menjadi medan subur bagi perkembangan musik sejak abad ke-19. Musik New Orleans Jazz lahir dari percampuran budaya yang unik di kota ini, termasuk pengaruh musik Afrika, Eropa, dan Karibia. Dengan aliran sungai Mississippi yang menjadi pusat perdagangan dan pertemuan berbagai budaya, New Orleans menjadi tempat di mana berbagai jenis musik bertemu dan menyatu.

Musik New Orleans Jazz, Legenda dalam Sorotan

Ciri Khas Musik New Orleans Jazz

Salah satu ciri khas utama dari musik ini adalah improvisasi yang kaya dan bersemangat. Para musisi New Orleans Jazz sering kali bermain dengan bebas, menanggapi permainan rekan-rekan mereka dengan spontanitas yang mengagumkan. Hal ini menciptakan pengalaman mendengar yang unik setiap kali musik dimainkan. Selain itu, ritme yang kuat dan ritme yang menarik hati serta harmoni yang kompleks juga merupakan ciri khas yang membedakan musik ini dari genre lainnya.

Tempat Menikmati Musik New Orleans Jazz

Jika Anda ingin merasakan keajaiban musik New Orleans Jazz secara langsung, tidak ada tempat yang lebih baik daripada mengunjungi kota tempat musik ini lahir. French Quarter, dengan klub-klubnya yang legendaris seperti Preservation Hall, menjadi tempat yang sempurna untuk menikmati pertunjukan langsung. Tidak hanya di klub, tetapi musik New Orleans Jazz juga sering mengisi jalanan kota dengan kegembiraan, terutama selama festival-festival seperti Jazz Fest New Orleans yang terkenal.

Musik New Orleans Jazz tidak hanya tentang melodi dan irama, tetapi juga tentang membumikan legenda dan warisan budaya dari sebuah kota yang penuh semangat. Dengan improvisasinya yang menawan, ritme yang menggugah, dan harmoni yang memukau, musik ini terus memikat pendengarnya di seluruh dunia. Jika Anda mencari pengalaman musik yang benar-benar unik dan memikat, jangan ragu untuk menjelajahi dunia magis dari musik New Orleans Jazz.

Pesona Dixieland Jazz dan Keunikan Musik yang Menggetarkan

Pesona Dixieland Jazz dan Keunikan Musik yang Menggetarkan – Dixieland Jazz, sebuah genre musik yang meriah dan memikat hati, telah menjadi salah satu ikon dalam panorama musik Amerika dengan keceriaan dan keunikan gayanya. Dengan akarnya yang dalam di kota-kota selatan Amerika Serikat, Dixieland Jazz menawarkan pengalaman mendalam yang menyatu dengan warisan budaya yang kaya. Mari kita telaah lebih jauh mengenai keindahan Dixieland Jazz, dari sejarahnya yang kaya hingga karakteristik uniknya.

Sejarah Dixieland Jazz:

Dixieland Jazz, juga dikenal sebagai New Orleans Jazz, lahir di kota New Orleans, Louisiana pada awal abad ke-20. Musik ini merupakan perpaduan yang menarik antara ragtime, blues, spiritual, dan musik tradisional Afrika-Amerika lainnya. Nama “Dixieland” sendiri diambil dari istilah slang untuk merujuk pada wilayah selatan Amerika Serikat, terutama Louisiana.

Pesona Dixieland Jazz dan Keunikan Musik yang Menggetarkan

Awalnya, Dixieland Jazz dimainkan di klub malam, bar, dan jalanan kota New Orleans oleh para musisi Afrika-Amerika. Musik ini ditandai dengan penggunaan instrumen-instrumen seperti trompet, klarinet, trombone, piano, drum, dan bass, yang bekerja bersama-sama untuk menciptakan suara yang khas dan memukau.

Ciri Khas Dixieland Jazz:

Improvisasi yang Spontan: Salah satu ciri khas utama Dixieland Jazz adalah improvisasi yang dilakukan secara spontan oleh para musisi. Mereka sering kali bermain secara bersamaan, saling mengisi dan merespons satu sama lain dalam proses musikal yang dinamis dan menggetarkan.

Polifoni yang Kompleks: Musik Dixieland Jazz sering kali menampilkan polifoni yang kompleks, di mana beberapa instrumen memainkan melodi yang berbeda secara bersamaan. Ini menciptakan lapisan suara yang kaya dan menarik, menambah kegembiraan dan keintiman dalam pertunjukan.

Ritme yang Mengajak Bergoyang: Ritme dalam Dixieland Jazz sering kali mengajak pendengar untuk bergoyang dan menari. Dengan perpaduan yang unik antara swing, ragtime, dan blues, ritme ini memberikan sentuhan yang mengasyikkan dan menggugah semangat.

Ekspresi yang Emosional: Musik Dixieland Jazz dipenuhi dengan ekspresi emosional yang mendalam, sering kali mencerminkan perasaan kegembiraan, kepedihan, dan kebebasan. Para musisi mengekspresikan diri mereka dengan jujur ā€‹ā€‹melalui melodi dan improvisasi yang mengalir begitu saja.

Dixieland Jazz telah menjadi inspirasi bagi banyak musisi dan penggemar musik di seluruh dunia. Dengan daya tariknya yang tak tertandingi dan keceriaan yang tak terbantahkan, Dixieland Jazz terus mengukir jejaknya dalam sejarah musik Amerika dan menyala-nyalakan semangat para pendengarnya. Melalui irama yang menggoyang dan melodi yang memikat, Dixieland Jazz merayakan keajaiban musik dan keindahan warisan budaya yang tak ternilai harganya.

Keindahan Ragtime Jazz, Sejarah dan Jenis Musik yang Menawan

Keindahan Ragtime Jazz, Sejarah dan Jenis Musik yang Menawan – Ragtime Jazz, sebuah genre musik yang memikat hati dengan ritme yang riang dan melodi yang menawan, telah mengukir namanya dalam sejarah musik Amerika dengan keunikan dan keceriaannya. Sebagai bagian integral dari warisan musik Amerika, Ragtime Jazz telah menjadi simbol kebebasan berekspresi dan kegembiraan seni. Mari kita menjelajahi keindahan Ragtime Jazz, melalui pengantar sejarahnya dan eksplorasi ragam jenisnya.

Sejarah Ragtime Jazz:

Ragtime Jazz lahir di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Musik ini menggabungkan unsur-unsur dari ragtime, gaya musik piano yang populer pada masa itu, dengan improvisasi dan ritme dari jazz. Para musisi Ragtime Jazz sering menggunakan piano sebagai instrumen utama, tetapi juga memperkenalkan instrumen lain seperti trompet, klarinet, dan drum.

Keindahan Ragtime Jazz, Sejarah dan Jenis Musik yang Menawan

Salah satu tokoh utama dalam perkembangan Ragtime Jazz adalah Scott Joplin, yang dikenal sebagai “Raja Ragtime.” Karya-karyanya yang terkenal seperti “Maple Leaf Rag” dan “The Entertainer” telah menjadi klasik dalam repertoar Ragtime Jazz.

Jenis-Jenis Ragtime Jazz:

Classic Ragtime: Merupakan bentuk awal Ragtime Jazz yang muncul pada akhir abad ke-19. Classic Ragtime menonjolkan pola ritme ragtime yang khas dan melodi yang terstruktur dengan baik. Karya-karya Scott Joplin sering dianggap sebagai contoh klasik dari genre ini.

New Orleans Ragtime: Dikembangkan di kota New Orleans, Louisiana, New Orleans Ragtime menggabungkan pengaruh dari musik tradisional New Orleans seperti blues dan musik khas kota tersebut. Musik ini sering memasukkan unsur-unsur improvisasi yang kuat dan ritme yang lebih santai.

Stride Piano: Jenis Ragtime Jazz ini menampilkan gaya piano yang energik dan penuh semangat, di mana pemain piano melompati atau “menginjak” akor-akor dengan tangan kiri sambil melakukan improvisasi dengan tangan kanan. Stride piano menjadi sangat populer pada era Harlem Renaissance di awal abad ke-20.

Novelty Ragtime: Secara estetika, Novelty Ragtime cenderung lebih eksperimental dan sering kali memasukkan elemen-elemen yang unik atau “aneh”. Pada genre ini, para komposer sering kali berusaha untuk menciptakan efek-efek yang unik dan menghibur melalui melodi dan ritme yang tak terduga.

Piano Blues: Meskipun bukan secara khusus Ragtime Jazz, Piano Blues memiliki banyak kesamaan dengan ragtime dalam hal ritme dan improvisasi. Gaya ini menekankan ekspresi emosional dan improvisasi dalam konteks blues, tetapi sering kali memasukkan elemen-elemen Ragtime Jazz dalam penampilannya.

Ragtime Jazz terus memainkan peran penting dalam evolusi musik Amerika dan tetap menjadi sumber inspirasi bagi banyak musisi modern. Dengan ritme yang optimis dan melodi yang menggugah semangat, Ragtime Jazz tidak hanya menghibur telinga, tetapi juga membangkitkan jiwa. Melalui pengaruhnya yang mendalam dan keunikan yang tak tertandingi, Ragtime Jazz terus merayakan keajaiban musik dan warisan budaya Amerika yang berharga.

Ragam Jenis Musik Jazz, Sebuah Tinjauan Lengkap

Ragam Jenis Musik Jazz, Sebuah Tinjauan Lengkap – Musik jazz telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya musik global. Dikenal karena improvisasi yang kaya dan kompleksitasnya yang unik, jazz menawarkan berbagai jenis yang memikat para pendengarnya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beragam jenis musik jazz yang telah membentuk dan memperkaya dunia musik.

Ragtime Jazz

Ragtime jazz adalah salah satu bentuk awal jazz yang muncul pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 di Amerika Serikat. Musik ini ditandai oleh ritme yang kompleks, seringkali dengan permainan piano yang dipimpin oleh melodi ragged yang terkenal. Ragtime jazz menjadi dasar bagi pengembangan gaya-gaya jazz selanjutnya.

Ragam Jenis Musik Jazz, Sebuah Tinjauan Lengkap

Dixieland Jazz

Dikenal juga sebagai “New Orleans jazz,” Dixieland jazz berasal dari kota New Orleans, Louisiana, dan menjadi populer pada awal abad ke-20. Musik ini ditandai oleh improvisasi kolektif dari para musisi, seringkali dengan instrumen seperti trompet, klarinet, dan trombon yang dominan.

Swing Jazz

Era swing jazz berkembang pada tahun 1930-an dan 1940-an dan dikenal dengan ritme yang kuat dan energik yang mendorong pendengarnya untuk menari. Orkestra besar seperti Count Basie dan Duke Ellington memainkan peran penting dalam pengembangan dan populeritas swing jazz.

Bebop

Bebop muncul pada tahun 1940-an sebagai reaksi terhadap gaya swing yang dominan pada saat itu. Musik ini menampilkan improvisasi yang lebih kompleks, harmoni yang lebih maju, dan tempo yang lebih cepat. Musisi seperti Charlie Parker, Dizzy Gillespie, dan Thelonious Monk menjadi tokoh utama dalam genre ini.

Cool Jazz

Cool jazz muncul pada akhir 1940-an dan 1950-an sebagai alternatif yang lebih tenang dan santai dari bebop. Musik ini menampilkan melodi yang lebih halus, harmoni yang lebih kompleks, dan penekanan pada keselarasan suara. Dave Brubeck dan Miles Davis adalah beberapa contoh penting dari musisi cool jazz.

Fusion Jazz

Fusion jazz, atau jazz fusion, muncul pada akhir 1960-an dan menggabungkan unsur-unsur jazz dengan genre musik lain seperti rock, funk, dan rhythm and blues. Fusion jazz sering kali menampilkan penggunaan instrumen listrik dan efek suara yang inovatif, menciptakan suara yang unik dan eksperimental.

Dari ragtime hingga fusion, musik jazz telah melalui berbagai evolusi yang menghasilkan beragam jenis yang menarik dan memikat. Setiap jenis jazz mencerminkan konteks sejarah, budaya, dan inovasi musik pada masanya. Menyelami berbagai jenis musik jazz ini tidak hanya memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang warisan musik Amerika, tetapi juga memperkaya pengalaman mendengar kita sebagai pendengar musik yang semakin sadar. Jadi, mari kita terus menjelajahi dan menghargai keindahan musik jazz dalam segala ragamnya.

Chamber-Pop Confessions 1975 dan 8 Lagu Baru Lainnya

Chamber-Pop Confessions 1975 dan 8 Lagu Baru Lainnya

Chamber-Pop Confessions 1975 dan 8 Lagu Baru Lainnya – Dengarkan lagu baru dari Alvvays, Tyshawn Sorey, Killer Mike, dan lainnya. Setiap hari Jumat, kritikus pop untuk The New York Times membahas lagu dan video baru paling terkenal minggu ini. Hanya ingin musik?

Chamber-Pop Confessions 1975 dan 8 Lagu Baru Lainnya

Dengarkan Daftar Putar di Spotify di sini (atau temukan profil kami: nytimes). Seperti apa yang Anda dengar? Beri tahu kami di theplaylist@nytimes.com dan daftar untuk buletin Louder kami, liputan musik pop kami yang tayang seminggu sekali. slot gacor

1975, ‘Bagian dari Band’

Matty Healy, penyanyi-penulis lagu yang penuh teka-teki pada tahun 1975, memimpin grupnya ke dalam chamber-pop dengan ā€œPart of the Band,ā€ lagu pertama dari album yang akan dirilis pada bulan Oktober, ā€œBeing Funny in a Foreign Language.ā€

Dia bernyanyi tentang “ngeri dan pesta heroin,” tentang “barista chic tas jinjing vaccinista” dan tentang penghubung gay yang berpikiran sastra – “Saya adalah Rimbaud dan dia adalah Paul Verlaine.” Dia juga bertanya, “Apakah saya terbangun secara ironis?”

Produksi mengembara dari ansambel string chugging ke folk-rock yang dipilih dengan jari ke paduan suara saksofon, dengan semuanya berbaur di dekat akhir. Ini kebingungan pandemi, mempertanyakan diri sendiri dan kebosanan, dengan melodi yang tersisa. JON PARELES

Alvvays, ‘Apoteker’

Pengakuan sehari-hari yang diucapkan dengan lugas ā€œSaya tahu Anda kembali, saya melihat saudara perempuan Anda di apotekā€ memulai single terbaru dari band pop impian Kanada Alvvays; begitu vokalis Molly Rankin menyanyikan baris itu, lagu itu tiba-tiba berubah menjadi fantasia melodi melankolis dan gitar squalling.

Petunjuk My Bloody Valentine dan Japanese Breakfast menggantung di atmosfer yang kabur, tetapi penyampaian pahit Rankin memberi “Pharmacist,” lagu pembuka dari album mendatang “Blue Rev,” arus emosional yang berbeda, seperti mimpi yang menggetarkan yang berakhir sedikit terlalu cepat. LINDSAY ZOLADZ

Julien Baker, ‘Guthrie’

“Guthrie” adalah catatan tambahan yang mengerikan untuk album 2021 Julien Baker “Little Oblivions” dari koleksi, “B-Sides,” yang dirilis akhir bulan ini. Seperti “Little Oblivions,” lagu itu menghadapkan bagaimana rasanya menjadi seorang pecandu: “Apa pun yang saya dapatkan, saya selalu membutuhkan lebih banyak,” dia bernyanyi.

Tapi sementara Baker overdub dirinya menjadi band rock di “Little Oblivions,” di “Guthrie” dia solo, memilih waltz yang menenangkan pada gitarnya saat dia menangisi kegagalannya sendiri. Lagu itu adalah krisis hati nurani dan iman, dengan suara yang direndahkan oleh pengenalan diri. “Sangat ingin menjadi baik,” dia menawarkan, “tapi tidak ada hal seperti itu.” PARELES

Putri Raja, ‘Ubah Kunci’

“Setahun tanpa perpisahan mungkin akan menghancurkan kita, sayang,” King Princess menyanyikan “Change the Locks,” sebuah lagu tentang bagaimana kedekatan pandemi dan gesekan dapat menghancurkan suatu hubungan.

Ini adalah folk-rock tiga akord yang meledak menjadi hard rock ketika King Princess (penulis lagu Brooklyn Mikaela Strauss) menyadari betapa buruknya hal itu. Dia ingin bertahan; dia tahu dia tidak bisa. PARELES

Flo, ‘Belum dewasa’

Chamber-Pop Confessions 1975 dan 8 Lagu Baru Lainnya

R&B Inggris tertinggal dari inovasi Amerika selama bertahun-tahun atau terkadang beberapa dekade. Trio vokal Flo mengejar apa yang dicapai oleh tindakan Amerika seperti Destiny’s Child pada 1990-an: menyebut asumsi laki-laki sambil menguasai teknik perekaman dan memanfaatkan suara, instrumen, dan mesin untuk mempertajam pesan penentuan nasib sendiri.

Cara Flo menyulap suara individu dan harmoni dua atau tiga bagian, godaan dan kemarahan, mengingatkan kembali ke Destiny’s Child, tetapi dengan tepat: “Mengapa Anda harus begitu tidak dewasa,” mereka bernyanyi, menambahkan “Katakan padaku bagaimana aku bisa berhubungan/Jika kamu tidak berkomunikasi?ā€ Bahkan sebelum sampel bayi menangis masuk ke dalam campuran, mudah untuk mengetahui siapa yang salah. PARELES

Di Gala Yayasan Jazz, Kebutuhan Terpenuhi dan Tidak Terpenuhi

Di Gala Yayasan Jazz, Kebutuhan Terpenuhi dan Tidak Terpenuhi

Di Gala Yayasan Jazz, Kebutuhan Terpenuhi dan Tidak Terpenuhi – Acara tahunan Spotlight Jazz adalah waktu untuk perayaan dan ajakan bertindak, dengan penampilan oleh Charles Tolliver, Melanie Charles, Johnny O’Neal, dan Shemekia Copeland

Di Gala Yayasan Jazz, Kebutuhan Terpenuhi dan Tidak Terpenuhi

apan pertunjukan berikutnya?” Demikian kata pemain trompet, komposer, pemimpin band, dan pendiri Strata-East Records Charles Tolliver setelah menerima Penghargaan Prestasi Seumur Hidup dari Yayasan Jazz Amerika pada tanggal 23 Juni di City Winery di New York City salah satu sorotan acara tahunan Spotlight Jazz manfaat yayasan. nexus slot

Permintaannya merupakan indikasi yang jelas bahwa Tolliver, pada usia 80 tahun yang sangat bersemangat, terus tertarik untuk melihat ke depan, bukan ke belakang. Tapi itu juga pertanyaan yang banyak ditanyakan oleh musisi jazz setiap hari ketika mereka berjuang untuk membangun kembali kehidupan dan karir mereka setelah periode dua tahun yang menghancurkan secara ekonomi, kehilangan, penguncian, dan ketidakpastian yang konstan.

Di situlah Jazz Foundation masuk, melangkah untuk mendukung seniman dan membawa mereka kembali dari jurang keuangan. Sebagai direktur eksekutif Joe Petrucelli mencatat dari tahap City Winery, kapasitas yayasan telah tumbuh secara eksponensial selama dua tahun terakhir, seperti halnya jumlah orang yang telah terbantu olehnya.

Fakta-fakta ini entah bagaimana menggembirakan dan menyedihkan, karena fakta yang lebih besar menjulang di atas mereka: Pandemi mungkin hampir berakhir atau tidak, tetapi kebutuhan yang ditimbulkannya tetap besar. Kebanyakan orang di dunia jazz adalah lambang kontraktor independen; mereka tidak dapat mengajukan pengangguran, dan mereka tidak dapat menguangkan 401(k) mereka sebagai upaya terakhir.

Tapi mereka masih harus membayar sewa mereka setiap bulan, bahkan jika mereka belum memiliki pertunjukan yang stabil selama enam, atau 12, atau 18 tahun terakhir.

Pemain biola elektrik Lorenzo Laroc, mantan anggota band perkusi Sheila E., menemukan dirinya dalam kesulitan seperti itu selama wabah COVID, dan JFA datang untuk menyelamatkannya. Penampilannya di Spotlight Jazz, di video dan secara langsung, membawa pulang kegawatdaruratan situasi dan rasa terima kasih dari mereka yang telah membantu.

Memainkan trek hip-hoppy yang sudah direkam sebelumnya, dia mengarahkan headstock instrumennya ke atas, lalu menyeimbangkannya di bawah dagunya dan mengambil tangan kirinya, membiarkan lengan dan leher biolanya mengapung tanpa beban sambil tetap membungkukkan senar terbuka dengan haknya.

Tentu, itu semacam tipu muslihat, tetapi juga membawa rasa doa gerakan perayaan yang tampaknya meminta tindakan lebih lanjut.

Pertunjukan lainnya adalah kelas satu. Tolliver mengobrak-abrik dua bilangan kompleks, ā€œCopaseticā€ dan ā€œSuspicionā€ dari albumnya tahun 2020 Connect, diapit oleh Jaleel Shaw pada alto saxophone, Victor Gould dan Keith Brown pada piano yang pertama di nada pertama, yang terakhir di yang kedua Bruce Edwards pada gitar, Buster Williamspada bass, dan Lenny White pada drum.

(Drummer rumah JFA yang biasa untuk acara ini, Steve Jordan, saat ini berada di Eropa bersama Rolling Stones tetapi berperan penting seperti biasa dalam mengorganisir pertunjukan ini.) Pianis dan vokalis Johnny O’Neal memberikan membawakan lagu yang menyentuh dari ā€œDid I Ever Really Live?ā€ Melanie Charles membuat penonton pergi dengan nyanyiannya, permainan serulingnya, dan caranya dengan teknologi;

Di Gala Yayasan Jazz, Kebutuhan Terpenuhi dan Tidak Terpenuhi

untuk versi Betty Carter “Jazz (Ain’t Nothin’ But Soul),” dia mengambil sampel dari rekaman lagunya sendiri (tersedia di album 2021-nya Y’all Don’t (Really) Care About Black Women) dan memicunya berulang kali dengan menekan sebuah tombol, sehingga memperluas dan melipatgandakan suara live voice-nya.

Dan penyanyi blues papan atas Shemekia Copeland menutup malam dengan sangat baik, dengan bantuan dari penyanyi/gitaris Ronnie Baker Brooks.

Inilah 10 Musisi Jazz Wanita Yang Terbaik

10 Musisi Jazz Wanita Terbaik

Inilah 10 Musisi Jazz Wanita Yang Terbaik – Meskipun terlalu sering dibatasi pada peran chanteuse, selama 100 tahun terakhir banyak instrumentalis jazz wanita telah memberikan kontribusi penting pada genre ini melalui komitmen mereka pada musik. Berikut adalah 10 musisi jazz wanita terbaik, dari pionir awal seperti pianis Amerika Mary Lou Williams, hingga talenta kontemporer seperti pemain saksofon Chili Melissa Aldana.

Toshiko Akiyoshi

Lahir di Manchuria pada tahun 1929, pemimpin band legendaris Jepang Toshiko Akiyoshi mulai bermain piano pada usia enam tahun. Namun, baru pada masa remajanya dia pertama kali mendengar jazz, sebuah rekaman oleh pianis Amerika Teddy Wilson dan jatuh cinta pada suaranya. Setelah datang ke AS untuk belajar di Berklee College of Music yang bergengsi di Boston, karier Akiyoshi melesat. Pada tahun 1970-an ia mulai memasukkan unsur-unsur Jepang ke dalam suaranya sebuah kontribusi unik untuk jazz yang masih dikenalnya hingga saat ini. Akiyoshi adalah wanita pertama yang dinobatkan sebagai “Komposer Terbaik” dan “Penata Terbaik” dalam Jajak Pendapat Majalah DownBeat dan dianugerahi penghargaan bergengsi NEA Jazz Masters Award pada tahun 2007. raja slot

Terri Lyne Carrington

Terri mulai belajar drum pada usia tujuh tahun dan akhirnya dianugerahi beasiswa penuh ke Berklee College of Music, di mana dia kemudian diangkat menjadi profesor. Karir turnya mencakup bekerja dengan legenda seperti Herbie Hancock dan Al Jarreau, sementara karier rekamannya mencakup dua karya pemenang Grammy Award – The Mosaic Project, kolaborasi dengan berbagai artis jazz wanita yang meraih “Album Vokal Jazz Terbaik”, dan rilisan terbarunya Money Jungle: Provocative in Blue, yang memenangkan ā€œAlbum Instrumental Jazz Terbaikā€ pada 2013.

Carla Bley

Carla Bley merupakan seorang Pianis Amerika, komposer, dan pemimpin band yang terjun ke dalam jazz dimulai pada masa remajanya setelah mendengar orang-orang seperti Lionel Hampton dan Gerry Mulligan menginspirasinya untuk meninggalkan negara asalnya California ke New York City. Tak lama kemudian, Bley menggubah musiknya sendiri. Bersama calon suaminya Michael Mantler, ia mendirikan Orkestra Komposer Jazz, kelompok di balik apa yang dianggap sebagai karya Bley yang paling terkenal. The Escalator Over the Hill, eksplorasi lintas genre musik jazz gratis, masuk dalam daftar “50 Momen Hebat Dalam Jazz” The Guardian.

Mary Lou Williams

Mendiang, pianis dan komposer jazz hebat Mary Lou Williams benar-benar sosok wanita pionir dalam jazz. Lahir pada tahun 1910, pada usia delapan tahun Williams sudah menjadi musisi yang bekerja, dan sebelum mencapai usia 20-an dia dapat menambahkan bekerja dengan tokoh-tokoh jazz seperti Duke Ellington dan McKinney di resume-nya.

Regina Carter

Dipuji oleh banyak musisi sebagai virtuoso, Regina Carter yang lahir di Detroit adalah pemain biola jazz terkemuka di generasinya. Dilatih sebagai pemain biola klasik sejak usia empat tahun, Carter bermain di Detroit Symphony Orchestra saat masih remaja. Pada tahun 2006, Carter dianugerahi MacArthur Fellowship dengan MacArthur Foundation, menggambarkannya sebagai ahli biola jazz improvisasi.

Melba Liston

Trombonis dan aransemen perintis Melba Liston dikenal sebagai trombonis wanita pertama yang bermain di band-band besar yang didominasi pria dari tahun 1940-an hingga 1960-an, tampil di antara orang-orang seperti Gerald Wilson dan Dizzy Gillespie. Sementara Liston merekam hanya satu album sebagai pemimpin band Melba Liston dan Her ‘Bones pada tahun 1958 sepanjang karirnya sebagai arranger dan komposer, dia membuat banyak kontribusi penting pada musik, termasuk kolaborasi kreatif yang lama dengan pianis jazz Randy Weston. Ini melahirkan albumnya yang mendapat pujian kritis The Spirits of Our Ancestors. Meskipun stroke pada tahun 1985 membuatnya tidak bisa bermain, Liston melanjutkan karirnya sebagai arranger dan dihormati dengan Penghargaan Jazz Masters NEA 1987 sebelum kematiannya pada tahun 1999.

Vi Redd

Lahir di Los Angeles pada tahun 1928, keluarga musik alto saksofonis Vi Redd, ayahnya adalah drummer Alton Redd, seorang tokoh terkemuka di kancah jazz Central Avenue LA, dan bibinya yang hebat adalah musisi dan guru terkenal Alma Hightower – memaparkannya pada jazz sejak usia dini. Bersama Mary Lou Williams dan Melba Liston, dia dianggap sebagai salah satu pelopor awal musisi jazz wanita, yang, meskipun bergenre didominasi pria, lebih dari membuktikan kemampuannya bermain dengan pria sezaman seperti Dizzy Gillespie dan Count Basie. Pada tahun 1989, Los Angeles Jazz Society memberikan penghargaan kepada Redd dengan Lifetime Achievement Award, dan pada tahun 2001 dia dianugerahi Mary Lou Williams Women in Jazz Award.

Melissa Aldana

Pemain saksofon tenor Chili Melissa Aldana mulai bermain pada usia enam tahun di bawah sekolah ayahnya Marcos Aldana, juga seorang pemain saksofon ulung. Pada usia 16 tahun dia menjadi bintang utama di klub di kota asalnya Santiago sebelum karirnya membawanya ke Berklee College of Music di Boston. Setelah lulus, pindah ke New York City melihat rekaman album debut Aldana, Free Fall, dan serangkaian pertunjukan di tempat dan acara terkenal seperti Blue Note Jazz Club dan Monterey Jazz Festival. Pada 2013, Aldana meraih tempat dalam sejarah jazz ketika ia menjadi musisi wanita pertama dan Amerika Selatan pertama yang memenangkan Kompetisi Saxophone Jazz Internasional Thelonious Monk yang bergengsi.

Emily Remler

Emily Remler yang lahir di Kota New York dan dibesarkan di New Jersey adalah seorang gitaris otodidak yang pertama kali terjun dengan instrumen ini memainkan musik legenda rock dan blues seperti Jimi Hendrix dan Johnny Winter. Menemukan gitaris seperti Charlie Christian dan Wes Montgomery saat belajar di Berklee College of Music mengubahnya menjadi jazz. Setelah pindah ke New Orleans, sebuah pertemuan dengan Herb Ellis, yang sangat dia kagumi, melihat dia diundang untuk bermain di Festival Jazz Concord, yang pada gilirannya membuatnya masuk ke Concord Records dan merilis album debutnya, Firefly, pada tahun 1981. Sayangnya, Remler meninggal pada usia muda 32 tahun. Namun, warisannya terus berlanjut, dengan kritikus jazz Gene Lees menyatakannya sebagai “pemain yang sangat berani.”

Mimi Fox

Mimi Fix

Dijelaskan oleh Jazz Times sebagai “pemain yang sangat berprestasi lurus ke depan dengan waktu tanpa cela, eksekusi murni, pemotongan serius, telinga yang tajam untuk harmonisasi ulang dan dorongan batin untuk membakar,” Mimi Fox yang berbasis di San Francisco pertama kali mulai bermain gitar pada usia tersebut dari 10. Selama 30 tahun karirnya, dia tampil dan merekam dengan legenda dan bakat kontemporer termasuk Charlie Byrd dan Terri Lyne Carrington. Di samping sejumlah penampilan tamu album, Fox juga telah merilis 10 album sebagai pemimpin band, termasuk album 2006 Perpetually Hip-nya yang mendapat pujian kritis, yang dipuji oleh San Francisco Chronicle sebagai karya besarnya. Seorang pendidik setia, Fox menginspirasi generasi muda gitaris sebagai profesor di California Jazz Conservatory.

Inilah 10 Legenda Musik Jazz Dari Rumania

10 Legenda Musik Jazz Rumania

Inilah 10 Legenda Musik Jazz Dari Rumania – Musik Rumania sangat beragam dan mengejutkan seperti warisan multikultural Rumania. Dari musik klasik hingga jazz funky dan ritme yang dipengaruhi Balkan, musisi Rumania merangkul keragaman gaya dan genre, sering kali menafsirkan ulang tema tradisional dalam komposisi mereka.

George Enescu

George Enescu (1881-1955) dianggap sebagai musisi Rumania paling penting sepanjang masa. Bermimpi menjadi komposer sejak usia sangat muda, Enescu memulai studinya di Music Conservatory di Wina sebelum pindah ke Paris. dewa slot

Lulus awal pada usia 17 tahun, artis muda ini memulai karir yang luar biasa sebagai komposer, pemain biola, pianis dan konduktor, tampil di panggung paling penting di Eropa dan Amerika Serikat. Dia adalah mentor bagi pemain biola hebat seperti Christian Ferras, Ivry Gitlis, dan Yehudi Menuhin, yang untuknya Enescu tetap menjadi “salah satu keajaiban dunia yang sebenarnya.”

Untuk mengenang sang seniman, Festival George Enescu telah diselenggarakan setiap tahun sejak 1958 di Bukares. Lebih dari 120.000 penonton menghadiri festival edisi 2013, dengan lebih dari 4.000 artis tampil selama acara yang berlangsung selama sebulan penuh di bulan September.

Sergiu Celibidache

Salah satu konduktor Rumania paling terkenal di abad ke-20, Sergiu Celibidache (1912-1996) mulai bermain piano sejak usia dini, membuktikan bakatnya yang luar biasa yang akhirnya membawanya untuk mengikuti kursus musik di Berlin selama masa-masa sulit di masa itu. Perang Dunia Kedua.

Karirnya berlangsung selama lebih dari 50 tahun, di mana ia mengadakan lebih dari 400 konser dengan Orkestra Filharmonik Berlin dan pertunjukan lebih lanjut dengan Orkestra Scala Milan, Orkestra Radio Stuttgart, Orkestra Nasional Paris, Orkestra Filharmonik London, dan berbagai kolaborasi di Swedia dan Denmark, semuanya memberinya banyak penghargaan Eropa.

Pada tahun-tahun terakhir hidupnya, ia berhasil mengubah Munich Philharmonics menjadi orkestra terkemuka kelas dunia di bidang musik klasik.

Maria Tanase

Juga dikenal sebagai Romanian Edith Piaf (1913-1963), Maria Tanase tetap menjadi sosok ikonik di kancah musik Rumania hingga hari ini. Seorang penyanyi cerita rakyat dengan suara dan nada yang tidak salah lagi, Tanase mendapatkan ketenaran dan penghargaan di tahun 1930-an, dan dengan cepat naik menjadi bintang, menjadi legenda hidup karena suaranya yang tegas dan tegas.

Terkenal karena lagu-lagunya yang dramatis, bagi banyak orang Rumania, dia adalah ikon musik. Ratusan ribu penggemar membanjiri jalan-jalan Bukares selama pemakamannya yang menyentuh pada tahun 1963.

Johnny Raducanu

Lahir dari keluarga etnis Roma (gipsi), yang memiliki tradisi musik panjang yang dapat ditelusuri hingga abad ke-17, dan menghadiri konservatori di Cluj-Napoca, di mana ia belajar mengayunkan bass sambil juga belajar piano. di rumah selama sekitar sepuluh tahun, Johnny Răducanu menjadi kontributor utama jazz Rumania.  

Johnny Raducanu (1931-2011) adalah salah satu musisi jazz Rumania yang paling terkenal, karismatik, dan berbakat, juga dikenal sebagai “Romanian Mr. Jazz”. Terlahir dari keluarga Roma yang tradisi musiknya telah berlangsung tiga abad, Raducanu menunjukkan bakat luar biasa sejak usia dini yang pada akhirnya mengarah pada perjalanan artistik selama puluhan tahun yang menginspirasi.

Dia berhasil merilis beberapa album selama periode komunis Rumania dan melakukan tur ke AS dengan dukungan organisasi Amerika. Hingga hari-hari terakhir hidupnya, Raducanu tetap menjadi salah satu penampilan legendaris di bar jazz Bucharest, memainkan apa saja mulai dari klasik seperti Ellington atau Mingus, hingga aransemennya sendiri, yang dipengaruhi oleh cerita rakyat Rumania.

Gheorghe Zamfir

Dikenal sebagai “Raja Pan Flute,” Gheorghe Zamfir (lahir 1941) memiliki rekam jejak yang mengesankan, telah menjual lebih dari 40 juta rekaman dan dengan lima dekade pertunjukan kelas dunia di bawah ikat pinggangnya. Keberhasilannya jauh lebih mengejutkan mengingat status sekunder yang diberikan pada instrumen pilihannya;

namun, Gheorghe Zamfir berhasil membawa seruling kedepan. Repertoarnya adalah perjalanan musik otentik, yang melewati pengaruh gipsi, cerita rakyat Rumania, dan musik klasik. Dia mengubah not, memelintir komposisi, dan membuat suaranya sendiri.

Radu Lupu

Radu Lupu (lahir 1945) adalah salah satu pianis kontemporer Rumania yang paling penting, yang membedakan dirinya sebagai “penafsir terkemuka karya Beethoven, Brahms, Mozart, dan Schubert”. Dia pertama kali mulai bermain piano pada usia enam tahun, hanya untuk memenangkan beasiswa ke Konservatorium Negara Moskow 10 tahun kemudian.

Dia menghabiskan tujuh tahun di sana, belajar dengan sejumlah musisi terkenal, termasuk Heinrich Neuhaus. Kehadiran reguler di kancah musik klasik internasional, Radu Lupu masih tampil di beberapa tempat konser paling bergengsi di seluruh dunia, dari Jepang hingga Amerika Serikat.

Rekamannya untuk Decca termasuk Beethoven Piano Concertos, Brahms Concerto No 1, Grieg dan Schumann Concertos, Mozart Violin dan Piano Sonata lengkap dengan Szymon Goldberg, Debussy dan Franck Violin dan Piano Sonata dengan Kyung Wha Chung, dan karya solo oleh Beethoven, Brahms , Schumann dan Schubert.

Pada tahun 1995 ia memenangkan 2 penghargaan dalam kategori “Rekaman Instrumental Terbaik Tahun Ini”: Grammy untuk Sonata Schubert di A mayor D664 dan B flat major D960, dan Edison Award untuk Schumann’s Kinderszenen, Kreisleriana dan Humoresque. Dia juga membuat dua rekaman dengan Murray Perahia (CBS), dua album Schubert Lieder dengan Barbara Hendricks (EMI), dan satu keping disc untuk empat tangan oleh Schubert dengan Daniel Barenboim (Teldec).

Fanfare Ciocarlia

Dikenal sebagai band brass tercepat di dunia, Ciocarlia yang beranggotakan 12 orang ditemukan oleh insinyur suara Jerman Henry Ernst yang, pada tahun 1996, mengunjungi desa kecil Rumania Zece Prajini, yang terkenal memiliki jumlah band brass tertinggi di negara tersebut.

Sejak itu, Ciocarlia melakukan tur dunia dengan lebih dari 1.000 konser, yang berpuncak pada kemenangan mereka di tahun 2006 atas Penghargaan Musik Dunia Radio 3 BBC yang bergengsi. Memainkan musik yang terinspirasi oleh Romani dengan cerita rakyat Rumania dan pengaruh Balkan yang hidup, Ciocarlia menginspirasi film dokumenter pemenang penghargaan dan tampil di Upacara Hadiah Nobel Perdamaian 2012.

Angela Gheorghiu

Angela Gheorghiu (lahir 1965) mungkin adalah suara paling terkenal kontemporer Rumania dan salah satu penyanyi opera terkemuka saat ini. Dia membuat debut internasional yang mengesankan pada tahun 1992 di Royal Opera House di Covent Garden menyanyikan La Boheme dan, sejak itu, dia telah tampil di panggung utama dunia dari New York ke Paris, dan dari Berlin ke Sao Paulo, untuk menyebutkan beberapa.

Salah satu soprano paling terkenal di dunia, Gheorghiu memenangkan banyak penghargaan, termasuk “Bintang Rumania”, penghargaan budaya paling bergengsi Rumania, dan penghargaan Nihil Sine Deo, yang dianugerahkan oleh keluarga kerajaan Rumania.

Seorang duta besar yang tak kenal lelah dari negara asalnya, pada 2013 Gheorghiu merilis album menyentuh dari Romanian Christmas Carols yang direkam bersama dengan National Radio Orchestra.

COVID-19 Mengklaim Kehidupan Tiga Pemain Jazz Terbaik

COVID-19 Mengklaim Kehidupan Tiga Pemain Jazz Terbaik

COVID-19 Mengklaim Kehidupan Tiga Pemain Jazz Terbaik – Pianis dan pendidik Ellis Marsalis Jr., pemain terompet Wallace Roney, dan gitaris Bucky Pizzarelli meninggal karena komplikasi yang disebabkan oleh coronavirus. Dunia jazz kehilangan tiga musisi paling legendarisnya karena COVID-19 minggu ini.

COVID-19 Mengklaim Kehidupan Tiga Pemain Jazz Terbaik

Trumpeter Wallace Roney meninggal Selasa di New Jersey, pianis dan pendidik Ellis Marsalis Jr. meninggal Rabu di New Orleans, dan gitaris Bucky Pizzarelli meninggal pada Rabu di New Jersey. Mereka masing-masing berumur 59, 85 dan 94. slot777

Ellis Marsalis, Jr: Ayah dan Mentor Pemain Jazz

Marsalis adalah sosok jazz modern yang menjulang tinggi. Melalui pengajarannya, ia menjadi kepala keluarga musik yang melampaui empat putra yang mengikuti jejaknya, lapor Janet McConnaughey dan Rebecca Santan untuk Associated Press.

ā€œEllis Marsalis adalah seorang legenda,ā€ tulis Walikota LaToya Cantrell dari New Orleans, tempat musisi tersebut menghabiskan sebagian besar hidupnya, di Twitter Rabu malam. ā€œDia adalah prototipe dari apa yang kita maksud ketika kita berbicara tentang jazz New Orleans.ā€

Kepala keluarga Marsalis memegang posisi mengajar di New Orleans Center for Creative Arts, Virginia Commonwealth University dan University of New Orleans. Dia baru saja pensiun tahun ini dari tugas tiga dekade bermain pertunjukan mingguan di klub kecil New Orleans bernama Snug Harbor Jazz Bistro.

ā€œDengan meninggalnya Marsalis, kami tidak hanya kehilangan pianis berbakat, tetapi juga seseorang yang berkomitmen pada pentingnya pendidikan musik dan sejarah jazz,ā€ kata Theo Gonzalves, kurator kehidupan budaya dan komunitas di Museum Nasional Amerika Institut Smithsonian Sejarah.

Marsalis dikenal karena bakatnya di piano dia bermain bersama pemain hebat seperti Cannonball Adderley dan merekam lebih dari 15 album tetapi dia paling bangga dengan warisannya sebagai mentor dan pendidik yang dengan hati-hati membimbing generasi musisi berikutnya, termasuk empat musisi enam putra, lapor Andrew Limbong untuk NPR .

ā€œDia seperti pelatih jazz. Dia mengenakan kaus, meniup peluit, dan membuat orang-orang ini bekerja, “kata Nick Spitzer, pembawa acara” American Routes “radio publik dan profesor antropologi Universitas Tulane, kepada AP.

Putra Marsalis, Wynton, adalah seorang pemain terompet, serta direktur artistik jazz di Lincoln Center, New York. Branford mengambil saksofon, memimpin band “The Tonight Show” dan melakukan tur dengan Sting. Delfeayo, seorang trombonis, adalah produser dan pemain terkemuka. Jason adalah drummer note dengan bandnya dan sebagai pengiring. Dua putra Marsalis lainnya Ellis III, seorang fotografer penyair, dan Mboya tidak mengejar musik.

ā€œAyah saya adalah seorang musisi dan guru raksasa, tetapi ayah yang lebih hebat. Dia mencurahkan semua yang dia miliki untuk membuat kami menjadi yang terbaik dari yang kami bisa,ā€ kata Branford dalam sebuah pernyataan.

Meskipun berasal dari New Orleans, dengan gaya jazznya yang eponim , pahlawan musik Marsalis adalah pemasok virtuosik bebop , termasuk Charlie Parker dan Thelonious Monk. Pengabdiannya pada “straight-front jazz” mengalir ke putra-putranya, serta musisi lain yang dia ajar, termasuk Terence Blanchard, Donald Harrison Jr., Harry Connick Jr. dan Nicholas Payton, lapor Giovanni Russonello dan Michael Levenson untuk New York Kali.

Anak-anak dan siswa Marsalis menjadi pelopor dari ā€œgerakan tradisionalis yang sedang berkembang, yang secara longgar disebut sebagai Singa Muda,ā€ tulis Russonello dan Levenson di Times. Roney, pemain terompet yang meninggal hari Selasa, adalah salah satu siswa ini.

Pada tahun 2010, musisi Anthony Brown dan Ken Kimery, direktur program Smithsonian Jazz, mewawancarai Marsalis untuk Program Sejarah Lisan Jazz Smithsonian. Saat menceritakan percakapannya sekarang, Kimery berkata bahwa pianis tersebut ā€œmemberi kami wawasan yang luar biasa tentang sejarah keluarganya, kehidupan di New Orleans,ā€ musisi dan pendidikan favorit, di antara topik lainnya.

Wallace Roney: Young Lion dan Anak Didik Miles Davis

Pemain terompet dan komposer Wallace Roney adalah salah satu dari “Singa Muda” yang dipengaruhi oleh Marsalises, tetapi asosiasi utamanya adalah dengan idola dan mentornya, Miles Davis. Momen penting dalam hubungan pasangan terjadi di Festival Jazz Montreux 1991, lapor Nate Chinen untuk NPR. Davis, yang direkrut oleh produser Quincy Jones untuk membawakan dua albumnya, bersikeras bahwa Roney, yang menggantikannya selama latihan, bergabung dengannya di atas panggung.

Musisi yang lebih muda “secara naluriah terjun untuk menangani beberapa bagian yang lebih menuntut secara teknis, dan secara implisit bergabung dengan rantai suksesi,” tulis Chinen.

Dukungan publik dari pemain terompet paling terkenal sepanjang masa ini segera membawa Roney ke puncak baru selebritas jazz tetapi itu juga membekukannya saat ia berusaha untuk membedakan dirinya.

“karirnya terus berjalan, Tuan Roney berhasil menetralkan sebagian besar kritik tersebut,” tulis Giovanni Russonello untuk New York Times. ā€œPemahamannya yang berbeda tentang permainan Davis wirings harmonis dan ritmisnya serta nadanya yang membara hanyalah bagian dari ken musik yang luas. Gayanya sendiri menunjukkan investasi di seluruh garis keturunan permainan terompet jazz.”

Roney merilis kurang dari 20 album sebagai pemimpin band. Tepat, dia memenangkan Grammy 1994 untuk album A Tribute to Miles. Profil Roney tahun 1987 oleh James McBride dari Washington Post memberi musisi itu perkenalan yang sederhana dan tidak memenuhi syarat: ā€œNamanya Wallace Roney III. Dia berumur 27 tahun. Dia dari Washington, dan dia salah satu pemain terompet jazz terbaik di dunia.ā€

Kritikus Stanley Crouch, sementara itu, mengenang penampilan yang dibawakan oleh seorang remaja Roney dalam profil tahun 2000 untuk New York Times.

“Segera setelah Tuan Roney mulai mengayun, tingkat kebisingan di klub segera menurun, dan mereka yang berada di tengah percakapan atau tertawa dan bercanda mengalihkan perhatian mereka ke panggung,” tulis Crouch. ā€œDi akhir lagu, ruangan menjadi sangat gembira, dan tepuk tangan tidak berhenti.ā€

Bucky Pizzarelli: Pemain Pendukung yang Pindah ke Panggung Tengah

Anak tertua dari tiga pria jazz yang meninggal minggu ini adalah Bucky Pizzarelli, “seorang bijak gitar jazz yang menghabiskan fase pertama karirnya sebagai pemain sesi yang produktif dan fase terakhir sebagai seorang patriark yang dirayakan,” menurut Nate Chinen dari NPR.

Perintah Pizzarelli yang luar biasa pada instrumennya memungkinkannya untuk “menarik perhatian ke lagu yang dia mainkan, daripada permainannya itu sendiri,” tambah Chinen. Pijakan berirama yang kokoh dan pemahaman harmonis yang luas adalah ciri khas dari gaya bersahaja yang hangat.

Menggambarkan Pizzarelli sebagai ā€œahli seni halus gitar ritem serta solois berbakat,ā€ Peter Keepnews dari New York Times mencatat bahwa musisi tersebut muncul di ratusan rekaman di berbagai genre. Lebih sering daripada tidak, dia tidak diakui.

Pizzarelli melakukan tur dengan Benny Goodman dan menjadi pendukung orkestra ā€œTonight Showā€ Johnny Carson sebelum acara bincang-bincang memindahkan rekaman dari New York City ke Los Angeles pada tahun 1972. Ketika para pemain dan kru produksi berkemas, Pizzarelli tetap tinggal dan mulai membuat nama untuk dirinya sendiri di klub malam New York. Musisi ini meninggalkan putranya John, juga seorang gitaris jazz terkenal. Duo ayah-anak ini tampil dan merekam bersama berkali-kali.

Gitar tujuh senar khas Pizzarelli dipajang di National Museum of American History. Senar ekstra gitar disetel ke A rendah, memungkinkannya untuk memberikan garis bass bahkan saat bermain sendiri atau bersama pemain gitar lain. Legenda jazz yang tampil hingga usia 90-an meski beberapa kali dirawat di rumah sakit karena stroke dan pneumonia memainkan gitar hingga saat dia menyumbangkannya ke museum pada 2005.

COVID-19 Mengklaim Kehidupan Tiga Pemain Jazz Terbaik

Dalam wawancara tahun 2016 dengan Jay Lustig dari Inside Jersey, gitaris Ed Laub, seorang siswa dan kolaborator Pizzarelli, dengan tepat menyimpulkan pendekatan mentornya: ā€œIni tentang membuat musik yang indah. Ini bukan tentang kesombongan. Dan itulah seluruh kepribadiannya.” Berkaca pada warisan trio raksasa jazz, kurator Theo Gonzalves melihat ke lukisan LeRoy Nieman yang dipamerkan di National Museum of American History. Disebut Big Band, ā€œmenampilkan 18 pemain dan komposer terhebat dari musik Amerika,ā€ kata Gonzalves. ā€œSaat musisi seperti Wallace Roney, Bucky Pizarelli, dan Ellis Marsalis meninggal dunia, kami beruntung bisa mendapatkan penghiburan dengan mendengarkan rekaman mereka. Tapi bukankah merupakan pemikiran yang menghibur juga untuk membayangkan mereka, seperti yang dilakukan Nieman, tampil dalam konser untuk selama-lamanya?ā€

Inilah Festival Musik Jazz Terbaik Tahun 2019

Jazz Terbaik 2019

Inilah Festival Musik Jazz Terbaik Tahun 2019 – Brilliance mengakomodasi bentuk apa pun dan seperti yang diperlihatkan album-album ini, terkadang petir mendarat di botol. Tidak ada bintang crossover jazz-pop besar yang muncul pada tahun 2019, dan tidak ada yang membajak percakapan tersebut dengan komentar yang menghasut yang membutuhkan tepukan balik ā€œOK Boomerā€.

Jazz melekat pada perangkatnya yang kokoh tahun ini, meskipun itu tidak berarti duduk diam: Musisi improvisasi semakin membubarkan membran yang memisahkan cerita, komposisi, pertunjukan langsung, dan seni visual; Kehadiran musik yang menantang maut dan selalu beraneka ragam adalah tempat yang sangat mungkin.

Jazz Terbaik 2019

Kris Davis, ‘Diatom Ribbons’

Kris Davis, telah menghabiskan waktu bertahun-tahun sebagai pianis pembangkit tenaga listrik generasinya dalam menunggu. Tidak lagi. Pada “Diatom Ribbons,” keahliannya sebagai komposer, perakit band, pembangun sistem, dan improvisasi seorang auteur musik, pada dasarnya menjadi fokus penuh. Nona Davis membangun komposisinya di atas pola bengkok dan loop pecah yang entah bagaimana menjadi semacam batu ujian magnet, menyatukan musisi yang sangat beragam dalam kesatuan yang kusut. idn slot indonesia

Guillermo Klein dan Los Guachos, ‘Cristal’

Sejak pertengahan 1990-an, band beranggotakan 11 orang ini telah menjadi tempat uji coba untuk gaya komposisi Guillermo Klein yang jatuh dan dipengaruhi tango pada dasarnya tidak terkait dengan tren yang lebih luas dalam pop, klasik atau jazz dan “Cristal” adalah salah satu upaya terbaik Los Guachos. Tn. Klein jarang menghabiskan waktu untuk musik yang tidak ditulis oleh dirinya sendiri atau rekan bandnya, tetapi di sini dia mencurahkan tiga lagu untuk repertoar Carlos Gardel, bintang tango awal abad ke-20, mendemonstrasikan cara memberi penghormatan tanpa menghilang ke bahan.

Joel Ross, ‘Kingmaker’

Di kota New York yang penuh dengan talenta jazz muda yang hiperliterasi, vibraphonist Joel Ross yang berusia 24 tahun menampilkan sesuatu yang menyegarkan dan langsung. Tapi adakah yang siap untuk album debutnya direkam sendiri tiga tahun lalu dengan kwintetnya, Good Vibes, dan dirilis oleh Blue Note pada bulan Mei akan terbentuk sepenuhnya? Seperti Roy Hargrove di tahun 1990-an, dia adalah talenta muda langka yang mampu menghuni klise jazz kontemporer sekaligus menantang mereka.

Steve Lehman Trio Dengan Craig Taborn, ‘The People I Love’

Steve Lehman adalah pemain saksofon alto yang sering overdrive: memukuli tanda tangannya pada waktu yang aneh, menggores dan menekan nadanya, menolak untuk mendarat. Craig Taborn adalah pianis dengan bakat berlimpah yang meremehkan; ia memahat ruang negatif melalui sugesti sebanyak melalui suara. Dengan komposisi yang seimbang secara cerdas, ritme yang merajalela di ujung jari mereka, dan bagian ritme panjangnya di punggung mereka, keduanya bermain seolah-olah selalu berada di orbit satu sama lain, memungkinkan udara di sekitar mereka dirasakan, tidak pernah merangkul tetapi selalu terhubung.

Marquis Hill, ‘Love Tape’

Hanya berdurasi 30 menit, “Love Tape” adalah yang terbaru dari rangkaian rilis Marquis Hill yang berada di antara album dan mixtape, antara ambisi kasual dan konseptual, antara jazz dan hip-hop dan musik beat. Tn. Hill, seorang pemain terompet, fokus pada komunikasi dengan inspirasinya (kata-kata bijak yang diucapkan diselingi di seluruh album, kebanyakan diambil dari wawancara dengan wanita kulit hitam) lebih dari sekadar memberi isyarat pengaruh musiknya (Hargrove, D’Angelo, Madlib).

Marta SĆ”nchez Quintet, ‘The Ray of Light’

Ms. SƔnchez menulis untuk kuintetnya dengan pendekatan melodi-pertama dan melodi kedua, dan melodi-ketiga. Dia menjalin alto saxophone Roman Filiu bersama dengan tenor Chris Cheek dan gaya pianonya sendiri yang digerakkan oleh garis. Musik grup internasional ini (semua anggotanya berasal dari negara yang berbeda) didorong oleh persimpangan dan gesekan ritmis, tetapi tetap mengalir dan akrobatik.

Miho Hazama, ‘Dancer in Nowhere’

Album ketiga dan terbaik dari m_unit, ansambel 13 karya Miho Hazama, yang menggabungkan strategi dari jazz dan musik klasik Barat, “Dancer in Nowhere” menegaskan tempat komposer muda ini di jajaran pemimpin band besar abad ke-21 yang sedang berkembang. Bagian tali kecil menutupi kanopi; tanduk yang berputar-putar melewatinya seperti saluran air; dan vibraphone, piano, bass, dan drum bersatu untuk menciptakan pijakan yang kokoh di balik semuanya.

The Art Ensemble of Chicago, ‘We Are on the Edge: A 50th Anniversary Celebration’

Kaum Puritan pasti akan menyesali bahwa Art Ensemble yang baru direnovasi memiliki begitu sedikit kesamaan dengan pakaian lima potong klasik tahun 1970-an dan 80-an. (Sebagian besar anggota kelompok itu sudah meninggal). Tetapi di bawah bimbingan Roscoe Mitchell dan Famoudou Don Moye, barisan overflow baru menjadi sesuatu yang lain: habitat di mana woodwinds dan string dapat berkomunikasi dengan puisi radikal Moor Mother, dan di mana, beberapa saat kemudian, korps perkusionis dapat membuka diri. 10 menit, pseudo-Karibia vamp.

Jazz Terbaik 2019

Gerald Cleaver dan Violet Hour, ‘Live at Firehouse 12’

Gerald Cleaver, seorang drummer, merekam lima lagu panjang ini di sebuah bar jazz di Connecticut pada tahun 2006. Dia akhirnya memutuskan untuk merilisnya sebagai album musim gugur ini, dan itu hal yang baik: Kami membutuhkan musik jazz yang lebih lurus seperti ini untuk diedarkan kembali di ekosistem. Ini hebat dan bersahaja, penuh dengan komposisi orisinal yang digerakkan oleh ritme yang kuat dan bukan oleh kerumitan struktural, dan selalu didorong oleh gerak kenyal dari drummer ahli ini.

Lea Bertucci, ‘Resonant Field’

Seorang pemain saksofon, klarinetis, dan perancang suara, Lea Bertucci telah mempelajari sonik dan resonansi ke dalam hampir seluruh praktiknya praktik yang penuh dengan implikasi tentang hubungan kita dengan ekologi di sekitar kita, keamanan tubuh kita di luar angkasa, dan potensi penyembuhan suara. Dia merekam album solo ini bukan di lapangan tetapi di gudang biji-bijian yang dinonaktifkan di Buffalo sebuah monumen berlubang untuk kerusakan ekonomi di mana gema sepanjang 12 detik memungkinkannya untuk menyelaraskan dengan klaksonnya sendiri dalam sapuan yang lambat dan tumpang tindih, menikmati a sedikit dari masa lalu saat menyelinap pergi.

Merayakan 100 Tahun Inovator Yang Mengubah Music Jazz

Merayakan 100 Tahun Charlie Parker, Inovator Yang Mengubah Music Jazz

Merayakan 100 Tahun Inovator Yang Mengubah Music Jazz – Banyak penggemar menganggap Parker setara dengan komposer klasik seperti Mozart dan Beethoven. Penontonnya mengenalnya sebagai “Yardbird”, atau lebih biasa, hanya “Burung”. Variasi sobriket yang diberikan kepada pemain saksofon alto jazz Charlie Parker, yang akan berusia 100 tahun pada 29 Agustus, menunjukkan kepribadiannya yang berbeda yang terpenting, tentu saja, kepribadian musiknya.

Merayakan 100 Tahun Charlie Parker, Inovator Yang Mengubah Music Jazz

Parker adalah seorang solois legendaris, pemimpin band yang menginspirasi, komposer yang berani, inovator yang cerdik dan sumber inspirasi bagi banyak generasi. Idola jazz, berhenti penuh. Tetapi kepribadiannya di luar panggung mengungkapkan sosok yang lebih tragis: pecandu narkoba dan alkoholik. slot

Bird hidup keras dan kehilangan izin penampilannya, beberapa pekerjaan, dan percobaan bunuh diri dua kali. Secara keseluruhan, kesehatan fisik dan mentalnya sudah menurun sejak usia dini. Bahwa dia mati muda saat itu, ketika dia baru berusia 34 tahun, bukanlah hal yang mengejutkan. Dia meninggal seminggu setelah penampilan publik terakhirnya, pada 12 Maret 1955. Konser terakhir ini berlangsung di klub malam Birdland yang terkenal di New York dinamai dengan tepat untuk menghormatinya.

Charlie Parker dianggap sebagai “salah satu penampil paling mencolok dalam seluruh sejarah jazz, dan salah satu yang paling berpengaruh”, menurut Rough Guide to Jazz. Ensiklopedia yang lebih berwibawa di lingkungan akademis, The New Grove Dictionary of Jazz, memasukkannya ke dalam istilah yang sebanding dan mencirikan Bird sebagai “improvisasi yang sangat kreatif”.

Early Bird

Parker lahir dan dibesarkan dalam keluarga musik di Kansas City, Missouri, yang dikenal dengan dunia musiknya yang dinamis. Dia mulai memainkan saksofon ketika dia berusia 11 tahun, mengambil pelajaran di sekolah musik lokal dan bergabung dengan band sekolah menengah.

Namun, dia terutama berkembang sebagai musisi dengan mempelajari teman-temannya yang lebih tua dengan cermat. Terinspirasi oleh band-band besar Bennie Moten dan Count Basie, Parker memulai tradisi blues dan swing pada masanya. Namun dia merasa ada sesuatu yang hilang.

Visi auralnya adalah untuk melangkah ke denyut nadi seperempat nada. Tapi Parker yang suka berpetualang mencari gangguan dari konvensi kinerja yang dapat diprediksi ini dengan membuat aksen off-beat, sinkronisasi, dan ketukan melawan butiran metrik. Pada saat yang sama, dia juga menganggap melodi dari musisi standar yang dimainkan di jamannya agak ketinggalan jaman.

Meskipun pada dasarnya harmoni asli dari lagu-lagu tetap utuh, dia mengganti melodi mereka dengan ciptaannya sendiri. Baris-baris baru ini dan improvisasi mereka selanjutnya umumnya memasukkan rumus-rumus seperti “ya-ba-daba bebop” yang ditranskripsikan dalam “nyanyian scat” onomatopoeik.

Burung dan Bebop

Melalui Parker, kompleksitas dalam jazz berkembang pesat. Dia membidik dan terbang lebih tinggi, secara harfiah, dengan melakukan baris melodi yang melompat ke oktaf berikutnya, secara terbuka menyesuaikan nada dari nada yang lebih tinggi. Seperti seekor alto yang menunggang kuda di atas soprano dan sebaliknya. Konsep musik progresif ini membutuhkan perubahan pada akord pendukung juga. Itu memperkaya harmoni yang menyertainya dengan nada tambahan dari oktaf yang lebih tinggi yang sama ini.

Meringkas inovasi Parker dalam jazz adalah mendeskripsikan genre bebop, di mana ia adalah salah satu pendiri dan protagonis utamanya. Bebop menjadi gaya dominan dalam jazz dari pertengahan 1940-an hingga akhir 1950-an, ketika kemudian dibayangi oleh arah baru termasuk jazz bebas dan jazz-rock.

Bebop kemudian ditemukan kembali pada tahun 1970-an, hingga akhirnya diterima sebagai gaya jazz “klasik”. Dan Burung adalah lambangnya. Dia tidak hanya mempengaruhi generasinya sendiri dan menginspirasi sesama pemain saksofon hingga saat ini. Setiap musisi jazz yang menghargai diri sendiri apa pun instrumennya harus mempelajari gaya permainan unik Parker yang pada dasarnya bermuara pada sekitar seratus baris formula yang berbeda, yang ia jahit ke dalam improvisasinya seperti selimut tambal sulam.

Burung dan Beethoven

Modernisasi jazz Parker memengaruhi setiap parameter musik, termasuk instrumentasi. Dengan Parker dan rekan-rekannya, era big band yang dibuat legendaris oleh orkestra Count Basie, Duke Ellington, Benny Goodman dan sejenisnya, berakhir.

Ensembel yang lebih kecil, atau kombo, dengan bagian ritme sederhana dari drum, bass, piano (atau gitar atau vibraphone, dalam hal ini) dan beberapa alat musik tiup, menjadi tonggak sejarah baru jazz. Kuintet Parker sendiri yang mencakup, antara lain, Miles Davis pada terompet dan Max Roach pada drum sekali lagi menjadi pencipta tren.

Merayakan 100 Tahun Charlie Parker, Inovator Yang Mengubah Music Jazz

Mengingat pengaruh luas Bird pada evolusi jazz, tidak mengherankan jika banyak penggemar menganggap Parker setara dengan komposer klasik seperti Mozart dan Beethoven. Kualifikasi semacam itu menganggap jazz sama dengan musik klasik dan merupakan bukti bahwa jazz dianggap serius sebagai genre musik yang matang. Jazz dapat dianggap sebagai kontribusi asli Amerika terhadap sejarah musik dan sebagai konsekuensinya, merupakan topik penting dalam studi akademis. Seratus tahun Parker saat ini dirayakan di seluruh dunia dengan rilis (ulang) baru, dokumenter radio dan televisi, dan konser penghormatan. Dan memang demikian. Setelah Anda tergoda oleh Burung, Anda tidak akan pernah berhenti mendengarkan klasik seperti Konfirmasi, Scrapple dari Apple, Bounce Billie, atau yang paling lucu, namun dengan judul yang sesuai: Ornitologi.

Inilah Perjalanan Sejarah Musik Jazz Yang Sangat Populer

Penjelasan: Sejarah Jazz

Inilah Perjalanan Sejarah Musik Jazz Yang Sangat Populer – Setelah lebih dari 100 tahun sejarah, jelas bahwa kata ā€œjazzā€ memiliki arti yang berbeda bagi banyak orang. Bergantung pada siapa yang berbicara, itu bisa berarti gaya musik yang sangat spesifik, atau hampir tidak sama sekali.

Penjelasan: Sejarah Jazz

Garis waktu awal jazz tidak jelas, tidak jelas, dan diperdebatkan, seperti yang bisa diharapkan dari gerakan musik yang tumbuh dari kelompok yang terpinggirkan dan dieksploitasi. Jazz berkembang dari pinggiran masyarakat Amerika menjadi salah satu gerakan musik paling berpengaruh dan bertahan lama di abad ke-20.

New Orleans pada akhir 1800-an adalah kota yang sangat kosmopolitan, dengan masyarakat yang lebih egaliter secara rasial daripada bagian selatan Amerika lainnya. Di kota itu, tren musik yang berbeda mulai berkembang, menggabungkan unsur-unsur tradisi musik Afrika Barat dengan struktur harmonik Eropa. idnslot

Musisi menggunakan instrumen band militer yang tersedia di pegadaian setelah berakhirnya Perang Saudara Amerika. Scott Joplin, “Raja Ragtime”, mempopulerkan musik berdasarkan ritme bergerigi (atau “compang-camping”), termasuk habaƱera, yang diimpor dari Kuba di dekatnya.

WC Handy, “Bapak Blues”, melakukan perjalanan melalui Mississippi mengumpulkan dan menerbitkan lagu-lagu daerah menggunakan versi bentuk “blues” standar sekarang.

Jelly Roll Morton mengklaim telah menemukan apa yang kami sebut “jazz” pada tahun 1902, dan melakukan banyak hal untuk mempopulerkan suara New Orleans melalui teknologi perekaman yang baru tersedia. Pada saat dia merekam Black Bottom Stomp pada tahun 1926, musik baru ini telah menyebar hingga ke Chicago.

Pada tahun 1917, pusat budaya yang dikenal sebagai Storyville ditutup, yang bertepatan dengan The Great Migration, di mana lebih dari satu juta orang Afrika-Amerika melakukan perjalanan dari komunitas pedesaan di Selatan ke kota-kota besar antara tahun 1910 dan 1930.

Migrasi itu, dikombinasikan dengan teknologi rekaman dan Larangan, membawa jazz ke penonton kulit hitam dan non-kulit hitam dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Selama waktu ini Louis Armstrong berada di garis depan jazz. Dia mengubah praktik pertunjukan jazz dari tekstur tradisional di mana banyak musisi memainkan baris melodi secara bersamaan, menjadi apa yang sekarang kita kenal sebagai format individualis, solois-plus-ansambel.

Periode antara 1935 dan 1946, umumnya disebut sebagai “Era Ayunan”, melihat band-band kecil, solois-plus-ensemble Armstrong dan lainnya (sekarang disebut “combo”), sebagian besar memberi jalan kepada band-band besar, yang terdiri dari sekitar 18 musisi.

Nama-nama besar dari periode ini, di mana “Swing was King”, termasuk Duke Ellington (dianggap oleh beberapa orang sebagai komposer terhebat dalam semua sejarah jazz), Count Basie, Woody Herman, Artie Shaw, Glenn Miller, Tommy Dorsey dan Benny Goodman, yang pertama tampil dengan band yang terintegrasi secara rasial pada tahun 1938.

Bebop dan Larangan Rekaman

Pada awal 1940-an, perpecahan terjadi dalam jazz yang selamanya mengubah wajah musik pop. Banyak musisi kulit hitam membenci kesuksesan band kulit putih dan, dipimpin oleh Charlie Parker dan Dizzy Gillespie, kembali ke pengaturan combo virtuosic.

“Bebop” lebih cepat dan lebih rumit dari apapun yang pernah ada sebelumnya. Ini adalah pertama kalinya penonton jazz duduk dan mendengarkan, keluar dari ruang dansa dan ke bar berasap. Jazz menjadi musik seni.

Saat musisi bebop mulai memahami ide-ide baru mereka, Serikat Musisi di AS memberlakukan larangan rekaman komersial baru sebagai bagian dari perselisihan mengenai royalti. Selama lebih dari satu tahun, mulai Agustus 1942, hampir tidak ada musisi instrumental yang diizinkan membuat rekaman baru (vokalis, agak bercanda, tidak dianggap sebagai musisi, dan dibebaskan dari larangan).

Menariknya, label rekaman muncul dengan ide untuk merekam versi vokal (“a capella”) dari lagu-lagu populer bayangkan Frank Sinatra yang berwajah bayi dalam semacam periode prekuel Pitch Perfect.

Sebelum pelarangan, vokalis adalah solois khusus dengan band-band besar, dan biasanya menyanyikan satu atau dua bait di tengah lagu. Tapi trombon Tommy Dorsey, bukan suara Sinatra, adalah fitur yang penting. Selama pelarangan, penonton menjadi terbiasa dengan musik vokal pop, dan tidak pernah melihat ke belakang.

Dari perpecahan di awal 40-an antara jazz sebagai musik seni, dan musik populer dengan fokus vokal, sejarah jazz mengikuti cabang seni (yang lainnya berubah menjadi sejarah Rock and Roll dalam 10 tahun berikutnya atau lebih).

Dari Cool Jazz Hingga Hard Bop

Musisi jazz cenderung tidak bertahan dalam satu genre terlalu lama. Dari penolakan terhadap bebop yang serba cepat dan kompleks, muncul adegan baru Pantai Barat akhir tahun 40-an. Cool Jazz memiliki tempo yang lebih santai, dengan kurang fokus pada bermain solo dan kembali ke permainan ensemble.

Beberapa nama besar di sini adalah Chet Baker, Dave Brubeck, Bill Evans, Gil Evans (tidak ada hubungan keluarga), Gerry Mulligan Stan Getz, dan bahkan Miles Davis, yang akan menjadi yang terdepan dalam setiap inovasi dalam jazz dari tahun 40-an, hingga kematiannya pada tahun 1991.

Penjelasan: Sejarah Jazz

Hal ini menimbulkan reaksi lain, menghasilkan apa yang dikenal sebagai “hard bop”, yang menggabungkan praktik bebop dengan pengaruh R&B, Gospel dan Blues, dan secara umum diakui sebagai gaya default yang dipraktikkan dan diajarkan di seluruh dunia saat ini.

Pada tahun 1958, ketika bebop telah membawa progresi akor dan keahlian menjadi ekstrim, Miles Davis mulai bereksperimen dengan ekstrim logis lainnya. Musisi jazz telah memainkan repertoar standar yang sama sejak masa awal bebop, dan menjadi sangat mahir dalam apa yang disebut “menjalankan perubahan”. Sebagian besar lagu memiliki progresi akor yang serupa pikirkan video YouTube yang menggabungkan lusinan hit pop menggunakan empat akord yang sama (perkembangan IV VI IV) dan melodi improvisasi yang sama (“licks”) dapat digunakan pada banyak lagu yang berbeda. Beberapa musisi menjadi frustrasi dengan cara berimprovisasi yang tampaknya mekanis ini, dan menemukan solusi.

Inilah Fakta-fakta Menarik Dari Musik Jazz

Fakta Menarik dari Musik Jazz

Inilah Fakta-fakta Menarik Dari Musik Jazz – Meskipun musik jazz telah ada selama lebih dari satu abad, masih ada beberapa hal yang mungkin belum diketahui orang saat ini. Inilah beberapa fakta tentang jazz yang mungkin belum pernah Anda dengar.

Fakta Menarik dari Musik Jazz

Fakta # 1: Ada oposisi yang kuat dan terorganisir terhadap musik jazz saat pertama kali muncul di panggung

Sementara banyak orang langsung menyukai kreativitas dan fleksibilitas yang diizinkan jazz untuk musisi, populasi besar musisi klasik terlatih dan orang-orang yang menghargai musik klasik sangat keberatan dengan konsep jazz bahkan jika mereka menikmati suaranya. Alasannya? Musisi jazz sering mempelajari keterampilan mereka melalui latihan dan eksperimen daripada melalui pelatihan klasik. Apakah musisi tradisional merasa terancam oleh munculnya populasi musisi yang tidak terlatih atau mereka hanya tidak menghargai suara baru, ada gerakan terorganisir dalam industri musik melawan jazz sebelum sepenuhnya diadopsi sebagai genre musik baru yang menarik. idn slot

Fakta # 2: Ahli musik awal mencoba mengklasifikasikan jazz berdasarkan ras

Dalam gerakan khas zaman dalam banyak hal, ahli musik awal mencoba untuk membangun berbagai jenis jazz untuk ras yang berbeda. Seorang ahli musik lebih jauh mengusulkan bahwa ada tiga jenis jazz: musisi jazz kulit putih bermain untuk penonton kulit putih, musisi jazz hitam bermain untuk penonton kulit hitam, dan musisi jazz hitam bermain untuk penonton kulit putih. Dia mencoba untuk dengan jelas mendefinisikan setiap suara dan membuat kasus bahwa tiga “jenis” musik tidak bisa tumpang tindih, tetapi segera terbukti salah karena suara jazz berkembang dan, pada akhirnya, mengakibatkan beberapa desegregasi paling awal dari klub dan panggung musik di negara.

Fakta # 3: Setidaknya ada 8 cara untuk mengeja “jazz”

Jazz awalnya adalah kata gaul dan dieja dengan berbagai cara. Terkadang dieja jas, jass, jaz, atau jasz. Beberapa sejarawan percaya bahwa kata tersebut awalnya diambil dari bahasa gaul yang digunakan dalam bisbol untuk menggambarkan pemain yang bermain dengan semangat atau semangat juang, sementara yang lain berspekulasi bahwa perwujudan asli dari istilah tersebut adalah kata dengan konotasi seksual yang kuat. Saat ini, ejaan konvensional adalah “jazz” yang sudah dikenal, dan semua konotasi historis dari kata tersebut telah dibungkus dalam suara yang lengkap, fleksibel, kuat, dan sensual dari jenis musik ini selama berabad-abad.

Fakta # 4: Musisi jazz memiliki sinyal rahasia

Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana semua musisi jazz bisa berimprovisasi bersama untuk membuat musik yang luar biasa, bahkan saat mereka memainkan musik klasik abadi? Rahasianya terletak pada sinyal halus dari band satu sama lain yang membuat setiap musisi tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Misalnya, seorang musisi yang memainkan solo biasanya akan memberi tahu anggota band lainnya bahwa solo tersebut hampir selesai dengan menganggukkan kepala dengan cara tertentu atau bahkan menunjuk secara teatrikal ke musisi berikutnya untuk mendapatkan sorotan. Mereka juga dapat menggunakan jari untuk menunjuk ke kepala mereka, yang berarti sudah waktunya untuk kembali ke “kepala” atau melodi asli dari lagu tersebut. Perhatikan baik-baik saat Anda menghadiri pertunjukan jazz dan kemungkinan besar Anda akan melihat sinyal rahasia yang diteruskan dari anggota band ke anggota band.

Fakta Menarik dari Musik Jazz

Fakta # 5: Para hipster berutang nomenklatur mereka pada jazz

Sementara sebagian besar musisi jazz tidak harus berjanggut dan mengenakan topi atau baret, gerakan musik mereka awalnya menciptakan ungkapan yang sekarang menggambarkan generasi muda yang agak tidak puas dengan janggut dan kegemaran pada kain flanel. Sebelum musisi jazz mulai menyebut diri mereka sendiri sebagai “kucing jazz,” mereka terkadang menyebut diri mereka sebagai “Hepsters” atau “kucing hep,” yang berarti mereka keren dan berpengetahuan luas. Bahasa gaul ini berasal dari istilah tahun 1930-an, “hep,” yang akhirnya berkembang menjadi “hip” dan deskripsi generasi sekarang, “hipster”.

Inilah Lagu Jazz Yang Terbaik Sepanjang Masa

Lagu Jazz Terbaik Sepanjang Masa

Inilah Lagu Jazz Yang Terbaik Sepanjang Masa – Mungkin ada ratusan lagu jazz ‘klasik’ di luar sana, tetapi beberapa di antaranya telah memantapkan dirinya sebagai lagu jazz paling terkenal sepanjang masa. Pada artikel ini, kita akan melihat berbagai musik jazz teratas dan melihat bagaimana dan mengapa mereka mencapai status legendaris mereka.

Lagu Jazz Terbaik Sepanjang Masa

Louis Armstrong – What a Wonderful World

Jika Anda berpikir lagu jazz dan tangga lagu tidak dimaksudkan untuk berpotongan, pikirkan lagi. Lagu jazz terkenal di dunia ini mencapai nomor 1 di Inggris pada bulan April 1968 dan tidak pernah berhenti menginspirasi generasi dengan pesannya yang menggembirakan sejak saat itu. Pesona abadi ‘What a Wonderful World’ ada dalam suara serak Louis Armstrong, tetapi Anda juga dapat menikmati ‘rasa’ segar dalam membawakan lagu yang lebih modern oleh Celine Dion atau Rod Stewart dan Stevie Wonder.

Ella Fitzgerald dan Louis Armstrong – Summertime

Louis Armstrong adalah salah satu musisi jazz paling dicintai di seluruh dunia, jadi bagaimana kita bisa memilih hanya satu dari mahakarya jazznya? ‘Summertime’ memegang Rekor Dunia Guinness untuk lagu yang paling banyak di-cover di dunia, dengan lebih dari 67.000 versi, bahkan lebih dari lagu hit The Beatles ‘Yesterday’. Tapi salah satu rendisi terbaiknya adalah versi Louis Armstrong dan Ella Fitzgerald, layak mendapat tempat di daftar putar jazz Spotify Anda. slotonline

Frank Sinatra – Fly Me to the Moon

‘Fly Me to the Moon’ bukan hanya salah satu lagu jazz terbaik yang pernah ditulis, tetapi juga salah satu lagu pertama yang diputar di luar angkasa selama misi bulan Apollo 10. Sejak itu telah digunakan sebagai soundtrack ratusan film dan acara TV dan dimasukkan ke dalam Songwriters Hall of Fame. Lagu ini sangat familiar, sehingga mudah untuk melupakan betapa indahnya ditulis, diproduksi, dan dibawakan. Frank Sinatra menawarkan masterclass dalam penyampaian vokal dan produser Quincy Jones mengerjakan sulap terbaiknya dalam mengaransemen musik.

Miles Davis – So What

Tidak ada daftar putar jazz yang lengkap tanpa komposisi terkenal Miles Davis ‘So What’. Sederhana, tapi menarik, lagu ini pertama kali direkam pada tahun 1959 untuk albumnya ‘Kind of Blue’, yang kemudian terjual lebih banyak daripada album jazz lainnya di dunia. Dengarkan Miles Davis dengan terompet, John Coltrane dengan saksofon tenor, Bill Evans pada piano – tingkatkan volume dan biarkan pasang surut karya jazz ini mengambil alih jiwa Anda.

Duke Ellington – Take the A Train

Sebuah lagu jazz klasik, ‘Take the A Train’ ditulis oleh penulis lagu yang ulung Billy Strayhorn dan menjadi lagu pembuka orkestra Duke Ellington selama bertahun-tahun dan salah satu lagu tema New York.

Fakta: Jalur A sistem kereta bawah tanah New York menghubungkan Harlem ke jantung kota dan legenda mengatakan bahwa ketika Duke pertama kali menyewa Billy, dia menginstruksikan dia untuk naik kereta A untuk sampai ke rumahnya di Harlem. Kata-kata itu melekat di kepalanya dan akhirnya berubah menjadi lagu yang membawa ketenaran dan kesuksesan Duke Ellington. Bayangkan Anda naik kereta bawah tanah New York sambil menikmati aransemen yang energik dalam lagu jazz yang disukai ini.

Lagu Jazz Terbaik Sepanjang Masa

Stan Getz & Joao Gilberto – The Girl from Ipanema

Jika Anda bertanya-tanya siapa gadis itu dan di mana Ipanema, Anda tidak sendirian. Ketika lagu tersebut pertama kali diluncurkan pada tahun 1963 di Brasil, semua orang menjadi begitu terobsesi dengan identitas gadis dalam lagu tersebut, sehingga salah satu pencipta lagu, Vinicius de Moraes, harus mengadakan konferensi pers untuk menghilangkan mitos yang sudah beredar.

Ternyata gadis itu adalah HeloĆ­sa Eneida Menezes Paes Pinto, yang biasa melewati pantai Ipanema saat sedang menjalankan tugas untuk keluarganya. Lagu itu tidak hanya membuatnya terkenal, tetapi hamparan pantai Ipanema yang dulunya sederhana di Rio de Janeiro juga berubah menjadi lingkungan yang modis berkat popularitas lagu tersebut.

Charlie Parker, Legenda Musik Jazz: Bagian 2

Charlie Parker, Legenda Musik Jazz: Bagian 2

Charlie Parker, Legenda Musik Jazz: Bagian 2 – Pada tahun 1942, musisi jazz yang sedang berkembang Gillespie dan Thelonious Monk melihat Parker tampil dengan band McShann di Harlem dan terkesan dengan gaya permainannya yang unik. Belakangan tahun itu, Parker mendaftar untuk pertunjukan delapan bulan dengan Earl Hines. Kemudian pada tahun 1944, Parker bergabung dengan band Billy Eckstine.

Charlie Parker, Legenda Musik Jazz: Bagian 2

Tahun 1945 terbukti menjadi tahun yang penting bagi Parker. Pada tahap ini dalam karirnya, dia diyakini telah mencapai kedewasaannya sebagai seorang musisi. Untuk pertama kalinya, ia menjadi pemimpin grupnya sendiri sambil juga tampil bersama Dizzy Gillespie. Pada akhir tahun itu, kedua musisi itu meluncurkan tur kelab malam selama enam minggu di Hollywood. Bersama-sama mereka berhasil menciptakan gaya jazz yang sama sekali baru, umumnya dikenal sebagai bop, atau bebop. Setelah tur bersama, Parker tetap tinggal di Los Angeles, tampil sampai musim panas 1946. slot online indonesia

Setelah beberapa waktu dirawat di rumah sakit, dia kembali ke New York pada bulan Januari 1947 dan membentuk kwintet di sana. Dengan grupnya, Parker menampilkan beberapa lagu yang paling terkenal dan paling disukai, termasuk komposisinya sendiri seperti “Cool Blues.”

Tahun-Tahun Selanjutnya

Dari tahun 1947 hingga 1951, Parker tampil dalam ansambel dan solo di berbagai tempat, termasuk klub dan stasiun radio. Parker juga menandatangani kontrak dengan beberapa label rekaman berbeda: Dari 1945 hingga 1948, dia merekam untuk Dial. Pada tahun 1948, dia merekam untuk Savoy Records sebelum menandatangani kontrak dengan Mercury.

Pada tahun 1949, Parker melakukan debut Eropa di Paris International Jazz Festival dan mengunjungi Skandinavia pada tahun 1950. Sementara itu, di kampung halamannya di New York, Birdland Club dinamai untuk menghormatinya. Pada bulan Maret 1955, Parker membuat penampilan publik terakhirnya di Birdland, seminggu sebelum kematiannya.

Kecanduan Heroin dan Kematian

Sepanjang kehidupan dewasanya, pertarungan Parker dengan kecanduan heroin, alkoholisme, dan penyakit mental menyebabkan pergolakan dalam karier dan hubungan pribadinya. Pada saat Parker menikahi Rebecca Ruffin pada tahun 1936, dia sudah mulai menyalahgunakan narkoba dan alkohol. Pasangan itu memiliki dua anak sebelum bercerai pada tahun 1939. Pada tahun 1942, Parker menikah lagi dengan Geraldine Scott. Tekanan keuangan menciptakan keretakan di antara pasangan itu, dan Parker beralih ke heroin untuk melarikan diri. Dia akhirnya meninggalkan istri keduanya tidak lama setelah mereka menikah.

Pada bulan Juni 1946, saat tampil solo di Los Angeles, Parker harus menghentikan turnya karena dia menderita gangguan saraf dan berkomitmen ke rumah sakit jiwa, di mana dia tinggal sampai Januari 1947. Baru bersih pada tahun 1948, Parker menikahi Doris Snyder, tetapi pernikahan itu berantakan dalam waktu kurang dari setahun ketika Parker mulai menggunakannya lagi.

Pada awal 1950-an, Parker bertemu dengan seorang penggemar jazz bernama Chan Richardson. Chan mengambil nama belakang Parker dan memberinya dua anak: putri Pree, yang hidup hanya selama dua tahun, dan putra Baird, yang lahir hanya setahun dan sehari sebelum kematian Parker. Lebih buruk lagi, pada tahun 1951 Parker ditangkap karena kepemilikan heroin dan kartu kabaretnya dicabut, yang berarti dia tidak bisa tampil di klub-klub New York.

Charlie Parker, Legenda Musik Jazz: Bagian 2

Pada saat dia mendapatkan kartu itu kembali setahun kemudian, reputasinya sangat rusak sehingga pemilik klub masih menolak untuk membiarkannya bermain. Kecanduan narkoba dan depresi, Parker mencoba bunuh diri dua kali pada tahun 1954, dengan meminum yodium. Meskipun ia selamat dari kedua upaya tersebut, kesehatan fisik dan mentalnya sangat memburuk.

Pada tahun 1955, Parker mengunjungi temannya Baroness Pannonica “Nica” de Koenigswarter ketika ia menderita serangan maag dan menolak untuk pergi ke rumah sakit. Pada 12 Maret 1955, Parker meninggal di apartemen baroness di New York City akibat pneumonia lobar dan efek merusak dari penyalahgunaan zat jangka panjang.

Charlie Parker, Legenda Musik Jazz: Bagian 1

Charlie Parker, Legenda Musik Jazz: Bagian 1 – Charlie Parker adalah pemain saksofon jazz pemenang Grammy Award yang legendaris, bersama Dizzy Gillespie, ia menciptakan gaya musik yang disebut bop atau bebop.

Charlie Parker, Legenda Musik Jazz: Bagian 1

Siapa Charlie Parker?

Dari 1935 hingga 1939, Charlie Parker bermain di klub malam Missouri dengan band jazz dan blues lokal. Pada tahun 1945 dia memimpin grupnya sendiri saat tampil dengan Dizzy Gillespie di samping dan bersama-sama mereka menciptakan bebop. Pada tahun 1949, Parker melakukan debutnya di Eropa, memberikan penampilan terakhirnya beberapa tahun kemudian. Dia meninggal seminggu kemudian pada 12 Maret 1955, di New York City.

Masa Muda

Musisi jazz legendaris Charlie Parker Jr lahir pada tanggal 29 Agustus 1920, di Kansas City, Kansas. Ayahnya, Charles Parker, adalah seorang penghibur panggung Afrika-Amerika, dan ibunya, Addie Parker, adalah seorang pembantu wanita keturunan Pribumi-Amerika. Sebagai anak tunggal, Parker pindah bersama orang tuanya ke Kansas City, Missouri ketika dia berusia 7 tahun. Pada saat itu, kota ini merupakan pusat musik Afrika-Amerika yang ramai, termasuk jazz, blues, dan gospel. slot indonesia

Parker menemukan bakat musiknya sendiri dengan mengambil pelajaran di sekolah umum. Saat remaja, dia memainkan bariton di band sekolah. Pada saat Parker berusia 15 tahun, saksofon alto adalah instrumen pilihannya. (Ibu Parker memberinya saksofon beberapa tahun sebelumnya, untuk membantu menghiburnya setelah ayahnya meninggalkan keluarga.) Saat masih di sekolah, Parker mulai bermain dengan band di kancah klub lokal. Dia begitu terpikat bermain saksofon sehingga, pada tahun 1935, dia memutuskan untuk keluar dari sekolah untuk mengejar karir musik penuh waktu.

Karier Musik Awal

Dari tahun 1935 hingga 1939, Parker bermain di klub malam Kansas City, Missouri dengan band jazz dan blues lokal, termasuk band Buster Professor Smith pada tahun 1937, dan band pianis Jay McShann pada tahun 1938, yang dengannya ia melakukan tur Chicago dan New York.

Pada tahun 1939, Parker memutuskan untuk tinggal di New York City. Di sana dia bertahan selama hampir satu tahun, bekerja sebagai musisi profesional dan bermain musik sampingan untuk kesenangan. Setelah bertugas selama setahun di Big Apple, Parker tampil sebagai pemain reguler di klub Chicago sebelum memutuskan untuk pindah kembali ke New York secara permanen. Parker pada awalnya terpaksa mencuci piring untuk bertahan hidup.

Charlie ‘Bird’ Parker

Saat bekerja di New York, Parker bertemu gitaris Biddy Fleet. Itu akan membuktikan pertemuan yang bermanfaat. Saat jamming dengan Fleet, Parker, yang bosan dengan konvensi musik populer, menemukan teknik khas yang melibatkan memainkan interval akor yang lebih tinggi untuk melodi dan membuat perubahan untuk mendukungnya.

Belakangan tahun itu Parker mendengar berita kematian ayahnya dan kembali ke Kansas City, Missouri untuk pemakaman. Setelah pemakaman, Parker bergabung dengan Harlan Leonard’s Rockets dan tinggal di Missouri selama lima bulan berikutnya. Parker kemudian memutuskan sudah waktunya untuk kembali ke New York, di mana dia akan bergabung kembali dengan band Jay McShann. Dengan band McShann, pada tahun 1940, Parker membuat rekaman pertamanya.

Charlie Parker, Legenda Musik Jazz: Bagian 1

Parker bertahan dengan band selama empat tahun, selama waktu itu dia diberi beberapa kesempatan untuk tampil solo di rekaman mereka. Selama waktunya bersama McShann, Parker mendapatkan julukan terkenalnya “Bird”, singkatan dari “Yardbird”. Menurut ceritanya, Parker diberi julukan tersebut karena salah satu dari dua kemungkinan alasan: 1) Dia bebas sebagai burung, atau 2) dia secara tidak sengaja menabrak ayam, atau dikenal sebagai burung pekarangan, saat mengemudi dalam tur dengan band.

Musisi Jazz Pada Generasi Muda Yang Terbaik

Musisi Jazz Generasi Muda Terbaik

Musisi Jazz Pada Generasi Muda Yang Terbaik – Sejak awal berdirinya di perbatasan New Orleans pada awal abad ke-20, jazz tidak pernah berhenti berkembang. Ditata oleh musisi jazz muda yang mencari mode ekspresi baru, masa depan jazz selalu mencerminkan perubahan jaman yang telah membentuk kepekaan penciptanya.

Musisi Jazz Generasi Muda Terbaik

Pada dekade kedua abad ke-21, musik yang intinya adalah improvisasi berkembang pesat: generasi pendengar yang lebih muda beralih ke tokoh-tokoh penemu jalan seperti Robert Glasper dan Kamasi Washington, yang telah membantu jazz mendapatkan kembali relevansinya. Dengan eksposur yang lebih luas, musisi jazz muda mewariskan DNA musik dan menjaganya tetap hidup – dan selalu berubah – dengan mengawinkannya dengan jenis musik lain. slot online

Menjelang abad ke-21 mendekati dekade ketiga, musisi jazz muda yang tercantum di bawah ini menunjukkan kepada kita bahwa musik berada di tangan yang sangat baik. Membentuk masa depan musik jazz untuk generasi yang akan datang, mereka akan memastikan bahwa musik itu tidak pernah stagnan.

Shabaka Hutchings

Lahir di London dan dibesarkan di Barbados, Hutchings yang berusia 35 tahun adalah musisi multi-talenta pemenang penghargaan yang dapat berganti-ganti antara saksofon dan klarinet. Meskipun dia mulai manggung dengan band-band calypso, dia sekarang dianggap sebagai sesepuh dunia jazz kontemporer Inggris dan saat ini memimpin tiga band berbeda, yang masing-masing dapat mengklaim membentuk masa depan jazz: sebuah oktet bernama Shabaka & The Ancestors; satu kuartet, Sons of Kemet; dan The Comet is Coming, yang terakhir merupakan trio futuristik yang memadukan musik elektronik dengan jazz dan sikap seperti punk.

Kamasi Washington

Salah satu alasan jazz terhubung kembali dengan anak-anak muda adalah karena daya tarik album debut transformatif 2015 pemain saksofon kelahiran LA ini, tiga set yang luas berjudul The Epic. Seperti banyak musisi jazz muda saat ini, musik Washington dipengaruhi oleh hip-hop dan jazz; dia bahkan muncul di album visioner Kendrick Lamar, To Pimp a Butterfly.

Christian Scott aTunde Adjuah

Dari tempat kelahiran jazz, New Orleans, Adjuah adalah pemain terompet dengan nada yang jelas yang mengakui tradisi musik tetapi melihat masa depan jazz dalam perpaduan rock, musik Afrika, soundtrack film, dan hip-hop. Dia mendeskripsikan gaya poliglotnya yang menyinggung sebagai “musik peregangan”, istilah yang mengacu pada karakteristik elastisnya. Musik Adjuah juga memiliki kesadaran sosial politik.

Esperanza Spalding

Terdengar seperti Joni Mitchell muda yang membawakan Return to Forever dengan steroid, penyanyi, komposer, dan virtuoso bass kelahiran Portland berusia 34 tahun ini memperluas batas-batas jazz dengan musik pemecah batas yang mencakup rock, funk, Latin, fusion, dan musik avant-garde. Spalding juga telah menganjurkan penggunaan media sosial sebagai alat kreativitas, dicontohkan dengan albumnya di tahun 2017, Exposure, yang direkam dari awal, secara live dalam 77 jam sambil di-streaming di internet. Dia tidak diragukan lagi adalah salah satu pemikir paling orisinal dan konseptualis mutakhir dalam jazz saat ini.

Musisi Jazz Generasi Muda Terbaik

Makaya McCraven

Lahir di Paris dan dibesarkan di AS, drummer / komposer McCraven adalah seorang yang memproklamirkan diri sebagai “ilmuwan beat” yang terus memperhatikan masa depan jazz, memainkan jazz avant-garde yang berorientasi pada alur dengan gaya hip-hop. Membanggakan dirinya atas spontanitas, tiga albumnya, In The Moment, Highly Rare dan Universal Beings 2019 yang terkenal, semuanya menampilkan rekaman live. Tujuan McCraven, dia pernah mengatakan kepada pewawancara, adalah membuat musik yang “menantang secara sosial, tidak menantang secara teknis”.

Inilah Perjalanan Sejarah Musik Jazz: Bagian 2

Sejarah Musik Jazz: Bagian 2

Inilah Perjalanan Sejarah Musik Jazz: Bagian 2 – Peristiwa penting dalam perkembangan jazz adalah pengetatan hukum Jim Crow (segregasi rasial) di Louisiana pada tahun 1890-an. Musisi ulung dari ras campuran tidak lagi diizinkan untuk bekerja dengan orang kulit putih tetapi dengan mudah dapat menemukan pekerjaan di band dan orkestra kulit hitam.

Sejarah Musik Jazz: Bagian 2

Sebelum Perang Dunia I, ruang dansa publik, klub, dan ruang teh dibuka di kota-kota, dan tarian hitam seperti cakewalk dan shimmy akhirnya diadopsi oleh publik kulit putih, terutama para flappers. Penonton kulit putih melihat mereka pertama kali di pertunjukan vaudeville, kemudian dilakukan oleh penari di klub.

Komposer populer seperti Irving Berlin mencoba menulis jazzy. Tidak ada yang lebih mempopulerkan ide jazz selain lagu hit Berlin tahun 1911, “Alexander’s Ragtime Band,” yang menjadi menggila. Meskipun lagu itu tidak ditulis dalam waktu yang lama, liriknya menggambarkan sebuah band jazz. west-sands-resort

Rekaman fonograf membuat musik baru tersedia di mana-mana. Melalui beberapa rekaman yang ditujukan untuk penonton kulit hitam, Louis Armstrong membuat perubahan besar pertama dalam jazz. Dia adalah seorang improvisasi yang luar biasa, mampu menciptakan variasi tanpa akhir pada melodi awal. Musisi menirunya dan jazz menjadi bentuk solo.

Musiknya masih merupakan campuran dari berbagai hal – nomor tarian saat ini, lagu-lagu baru, lagu pertunjukan. Band Ellington di Cotton Club dan berbagai grup Kansas City yang menjadi band Count Basie mulai dari periode ini.

Pemisahan hitam-putih mulai menurun pada pertengahan tahun 1930-an ketika Benny Goodman mempekerjakan pianis Teddy Wilson, vibraharpist Lionel Hampton, dan gitaris Charlie Christian untuk bergabung dengan kelompok-kelompok kecil. Pada pertengahan hingga akhir tahun 1930-an popularitas musik swing dan musik big band berada pada puncaknya, membuat bintang-bintang seperti Glenn Miller dan Duke Ellington.

Boogie woogie, menggunakan ritme berlipat ganda – yaitu, bagian ritme memainkan delapan ketukan per hitungan, bukan empat. Big Joe Turner, penyanyi Kansas City yang bekerja di tahun 1930-an dengan band-band swing seperti Count Basie’s, menjadi bintang boogie woogie di tahun 1940-an dan kemudian di tahun 1950-an menjadi salah satu inovator rock and roll pertama, terutama dengan lagunya “Shake, Rattle and Roll”.

Gaya gaya utama berikutnya datang dengan bebop, dipimpin oleh saksofonis Charlie Parker (dikenal sebagai “Bird”). Ini menandai pergeseran besar dari musik untuk menari menuju seni intelektual. Hard bop adalah upaya untuk membuat bop lebih menarik bagi penonton dengan memasukkan pengaruh dari musik soul, musik gospel, dan blues. Kemudian musisi bebop dan hard bop, seperti pemain terompet Miles Davis membuat kemajuan yang lebih bergaya dengan modal jazz. Para instrumentalis akan berimprovisasi di sekitar mode skala tertentu. Soul jazz merupakan pengembangan dari hard bop yang berpusat pada organ Hammond.

Jazz bebas adalah pendekatan eksperimental untuk improvisasi jazz yang berkembang pada akhir 1950-an dan awal 1960-an ketika musisi seperti John Coltrane berusaha mengubah atau memecah konvensi jazz, seperti tempo biasa, nada, dan perubahan akor.

Sejarah Musik Jazz: Bagian 2

Dengan pertumbuhan rock and roll pada 1960-an muncullah bentuk hybrid jazz-rock fusion, lagi-lagi melibatkan Miles Davis. Penggabungan jazz-rock dikembangkan dengan menggabungkan improvisasi jazz dengan ritme rock, instrumen elektrik, dan suara panggung yang sangat diperkuat dari musisi rock seperti Jimi Hendrix dan Frank Zappa.

Jazz Latin menggabungkan harmoni jazz dan konsep lain dengan ritme dan instrumen dari Afrika dan Amerika Latin: jazz Brasil dan jazz Afro-Kuba. Walaupun musiknya bisa sangat berbeda, bentuk-bentuk musik ini pasti jazz, karena melibatkan sedikit improvisasi. Harry Connick Jr. memulai karirnya dengan memainkan stride piano dan jazz dixieland di rumahnya, New Orleans, dimulai dengan rekaman pertamanya ketika dia berusia sepuluh tahun.

Inilah Perjalanan Sejarah Musik Jazz: Bagian 1

Sejarah Musik Jazz: Bagian 1

Inilah Perjalanan Sejarah Musik Jazz: Bagian 1 – Jazz adalah jenis musik yang pertama kali ditemukan di Amerika Serikat. Musik jazz menggabungkan seni musik Afrika-Amerika dengan seni musik Eropa. Musik Jazz pertama kali menjadi populer pada tahun 1910-an. Sampai saat ini, musik jazz masih menjadi musik yang populer untuk dimainkan dan didengar karena gaya musiknya yang berbeda. Beberapa alat musik jazz yang umum digunakan termasuk saksofon, terompet, piano, bas ganda, dan drum.

Sejarah Musik Jazz: Bagian 1

Sulit untuk memberikan definisi yang tepat untuk musik “jazz”. Seorang penyanyi Nina Simone berkata, “Jazz bukan hanya musik, itu adalah cara hidup, itu adalah cara untuk menjadi, cara berpikir”. Namun jika kita berbicara tentang jazz sebagai musik, salah satu bagian penting dari jazz adalah improvisasi, yang berarti orang yang bermain music ini sedang mengarang musik sambil mengikuti arus music yang dimainkan.

Jika sebuah band jazz memainkan sebuah lagu, lagu tersebut mungkin memiliki beberapa solo di mana satu pemain akan berimprovisasi sementara anggota band lainnya, kecuali untuk bagian ritme (seperti piano, bass, atau drum), tidak dimainkan. Kebanyakan jazz sangat ritmis, yang disebut “swing”, dan menggunakan nada “blues”. Catatan biru disebut sebagai istilah musik dalam blues. west-sands-resort.com

Jazz dimulai di Amerika Serikat pada awal abad ke-20. Musik jazz pertama kali didasarkan pada musik budak Afrika yang diperkerjakan secara paksa di perkebunan di Amerika Serikat bagian selatan. Ini termasuk lagu panggilan dan respon, lagu rohani, nyanyian dan nada blues. Ciri-ciri inilah yang mengembangkan blues, lagu sedih yang dinyanyikan para budak selama persalinan mereka. Pengaruh ini tidak langsung, melalui bentuk musik sebelumnya seperti ragtime.

Jazz juga memiliki gaya musik dari musik Eropa, serta alat musik tiup dan senar dan (terkadang) penggunaan notasi musik. Ada berbagai jenis jazz sepanjang waktu. Jazz New Orleans dimulai pada awal 1910-an. Jazz Dixieland juga populer. Pada tahun 1930-an muncul swing jazz, yang disebut juga jazz big band. Pada 1940-an, bebop menjadi jenis jazz utama, dengan lagu-lagu cepat dan harmoni yang kompleks.

Band jazz besar, yang disebut big band, juga populer di tahun 1940-an. Band besar biasanya memiliki 5 pemain saksofon, 4 atau 5 pemain terompet, 4 pemain trombon, seorang pemain piano atau gitar, seorang pemain bass akustik, seorang drummer, dan terkadang seorang penyanyi.

Pada 1950-an, ada jazz hard bop. Pada 1960-an, ada jazz modern dan jazz bebas. Pada tahun 1970-an, jazz fusion mulai memadukan musik jazz dengan musik rock. Beberapa jazz masih dimainkan dengan metode improv yang sama seperti pada awalnya, kecuali dengan instrumen elektronik modern.

Sejarah

Salah satu pengaruh utama dari musik jazz adalah blues, kesenian rakyat pedesaan yang berubah ketika musisi kulit hitam bermigrasi ke kota-kota pada akhir abad ke-19. Selain itu, banyak musisi jazz di masa awal mencari nafkah dengan bermain musik di marching band kecil, dan instrumen kelompok ini menjadi instrumen dasar jazz: kuningan, reeds, dan drum.

Sejarah Musik Jazz: Bagian 1

Jazz di masa awal juga sering menggunakan struktur dan irama mars, yang merupakan bentuk standar dari musik konser populer pada pergantian abad. Meskipun music jazz memiliki akar folk, sebagian diciptakan oleh musisi yang terlatih secara formal seperti Lorenzo Tio. Scott Joplin, yang memainkan piano ragtime menunjukkan pengaruh yang berbeda bagi musik jazz pada periode tersebut.